Bahasan di sini akan jelas apabila Anda sudah selesai menonton lengkap video kajian tentang Bumi Datar yang ada di sini. Ada juga dua bantahannya di sini dan di sini, tetapi menurut saya bantahan-bantahan yang ada di kedua tautan tersebut masih terpatahkan oleh temuan-temuan flatearther di youtube dan terutama bahwa para pembantah itu pun sama sekali tidak memberikan bukti bahwa bumi itu bulat. Sama persis seperti para pakar sains terkemuka di luaran sana itu.
Saya pribadi cenderung lebih percaya pada sodoran fakta dari gerakan moral, daripada bantahan kalap para saintis yang sejak melek iptek sudah dicekoki kebohongan ilmiah sejak lahir.
Baiklah, mari kita telusuri satu demi satu teori tentang bentuk bumi itu. Ini menurut potensi akal si adam yang buta sains dan bukan ahli tafsir Quran. Jadi tentu saja ini sifatnya subjektif dan takseorang pun dipaksa musti sepemahaman dengan saya.
A. Teori Bumi Bulat
Bumerang teori gravitasi, rotasi, dan revolusi Bumi
Supaya logis bahwa bentuk Bumi itu bulat, para saintis mengada-adakan teori gravitasi, rotasi, dan revolusi Bumi. Mari kita cocokkan dengan logika dan pengalaman kita selaku penghuni Bumi yang awam ini.Gravitasi. Bahwa benda itu jatuh ke bawah (ke arah bumi), katanya karena ada gravitasi. Padahal yang waras itu, benda jatuh ke bumi karena berat jenis benda lebih berat daripada berat jenis udara. Itu sebabnya balon gas bisa terbang mengangkasa karena berat jenisnya lebih ringan daripada berat jenis udara.
Jadi kalau pun gravitasi Newton itu benar-benar ada, ia hanya berlaku di Bumi yang datar [sebagaimana hukum Archimedes hanya berlaku di Bumi datar] . Kalau Buminya bulat, tetap air laut itu tidak akan menempel ke bumi meskipun ada gravitasi.
Rotasi. Katanya kita sama sekali tidak merasakan rotasi Bumi yang 1600 km/jam itu karena kita ikut berotasi dengan Bumi. Kalau benar bumi berotasi dengan kecepatan 1600 km/jam, mustinya balon gas tidak terbang tegak lurus ke angkasa dengan santai, tapi langsung melesat ke timur seperti kalau kita naruh perahu kertas di aliran sungai, dong. Jadi yang selama ini main layang-layang.. pakai tenaga dalam yah?!
Bagaimana bisa pesawat terbang mendarat di Bumi yang bergerak secepat itu? Katanya sih ibarat kupu-kupu yang ada di dalam mobil yang melaju cepat. Kupu-kupu bisa menclok bebas tanpa kendala di jok mobil. Lha, kalau kupu-kupu yang di luar mobil, bisa menclok di mobil yang sama gak? Jelas-jelas pesawat terbang itu tidak berotasi bersama bumi ketika ia terbang. [pembenaran efek coriolis juga gak masuk tuh]
Kalau benar Bumi berotasi dari barat ke timur, kita yang di equator mestinya hanya menyaksikan arah awan itu ke timur karena pasti arah angin juga hanya dari barat ke timur mengikuti rotasi Bumi yang cepat itu. Bentuk awan juga mestinya gak bergumpal-gumpal santai, tapi memanjang lancip seperti sedang melesat. Ya gak sih?!
Benar bahwa arah angin itu karena ada perbedaan suhu di bagian-bagian Bumi, tapi jangan lupakan kecepatan rotasi Bumi yang aduhai itu euy.
Ambil sederhananya aja. Buat gasing berbentuk bola padat yang mirip Bumi (di pusatnya isi campuran lelehan besi panas, dilapis dengan lapisan tanah mirip lapisan-lapisan di bumi, di dipasangi magnet untuk mewakili kutub utara dan selatan) lalu basahi dengan air sekujur bolanya, lalu putar gasing bola itu sehingga mengambang di udara. Ada genangan serupa laut gak di bola itu?
[Jelas saya belum pernah buat percobaan seperti itu. Siapa tahu ada yang mau mencoba, kalau ternyata air bisa menggenang di permukaan gasing bola mirip Bumi tersebut, bagi-bagi royaltinya ke saya yah :D ]
Atau lebih simpel lagi, basahi bola basket lalu putar di ujung telunjuk. Nyiprat ke sana-sini gak tuh airnya?
Kalau benar bumi berotasi dengan kecepatan 1600 km/jam. Terpental kita semua dan laut pun kering. Salahkan logika awam ini jika memang ada penjelasan logis lainnya.
Kenapa bantahan soal gravitasi dan rotasi ini begitu remeh dan sederhana seperti ini? Karena kebohongan saintis soal gravitasi dan rotasi Bumi juga sederhana. Bedanya, mereka menutupi kebohongan ini dengan kebenaran rumus-rumus di atas kertas. Ada ilmu, ada amal. Ada teori, ada praktik. Teorinya benar, di kenyataannya bagaimana?
Revolusi. Kalau benar Bulan berevolusi mengelilingi Bumi; Bulan dan Bumi juga berevolusi mengelilingi Matahari; Matahari, Bumi, dan Bulan juga berevolusi mengelilingi pusat Bima Sakti, kok rasi bintangnya itu-itu juga yang kita lihat? Rasi bintang ikut berevolusi juga mengelilingi Matahari dengan kecepatan yang sama dengan Bumi???
B. Bumi Lonjong Telur
Informasi soal bentuk Bumi Lonjong menyerupai telur unta baru pendapat kalangan amatir seperti kita. Belum saya temukan teori ini disuarakan oleh lembaga sains yang mapan. Adapun informasi soal bumi lonjong yang berasal dari kalangan saintis ada di tautan ini.Katanya:
"Dan sesudah itu Kami membuat Bumi dalam bentuk telur."
Sahihkah penafsiran seperti itu?
Saya memang bukan ahli tafsir Quran. Saya juga buta bahasa Arab. Meski demikian, tafsiran seperti itu bisa kita kritik dari sisi ilmu linguistik umum. Kita ambil analogi dari bahasa Indonesia ya.
Etimologi adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal usul suatu kata. Misalkan kata etimologi sebenarnya diambil dari bahasa Belanda etymologie yang berakar dari bahasa Yunani; étymos (arti sebenarnya adalah sebuah kata) dan lògos (ilmu).
Penelusuran etimologi (asal-usul kata) akan akurat jika diambil dari bentuk yang paling sederhana, yaitu sebuah kata atau frasa. Tidak bisa dari sebuah klausa apalagi sebuah kalimat.
Contoh etimologi gabungan kata (frasa):
geologi = geo + logos
Contoh etimologi satu kata:
pāla-bhagai (Sanskerta: bermacam ragam) ← pelbagai ← berbagai
Contoh kasus di atas:
دَحَٮٰهَآ = dihamparkan-Nya
"Dihamparkan-Nya" pada ayat itu kalau di bahasa Indonesia sudah bentuk kompleks berupa klausa.
Dihamparkan-Nya = Dia menghamparkan
Dia
S
menghamparkan
P
Kalau sudah mengandung unsur subjek dan predikat, berarti sudah berbentuk kompleks. Artinya kata Daḥāha sudah tidak valid lagi untuk dijadikan sumber asal-usul kata.
Yang lebih valid itu kalau kita cari kata dasar hampar di Quran. Dari hasil pencarian kata dasar hampar di Quran data yang ditemukan 11 buah.
Ternyata bentuk yang paling sederhana di Quran itu bentuk kata hamparan. Untuk kata yang diterjemahkan sebagai hamparan ini ada tiga bentuk, yaitu
1. فِرٰشًا = hamparan
2. مِهٰدًا = hamparan
3. بِسَاطًا = hamparan
Ketika Quran menggunakan tiga kata berbeda untuk mengungkapkan satu makna hamparan, dan kata Daḥāha secara lingusitik tidak valid untuk dikaitkan dengan frasa bulat telur, serta ada sepuluh (10) ayat Quran lain yang menyebutkan Bumi itu berupa hamparan atau bentangan atau datar, tidak ada alasan sama sekali bagi kita untuk menyatakan bahwa di Quran disebutkan bentuk Bumi itu bulat telur burung unta atau lonjong.
Update:
Apalagi bentuk Bumi Lonjong ini tetap saja memakai hukum-hukum yang berlaku pada Bumi Bulat, yaitu gravitasi, rotasi, dan revolusi yang menurut awam saya tidak masuk akal dan bohong ilmiah semata. Video di bawah ini buktinya.
Lebih lanjut, teori Bumi Bulat maupun Bumi Lonjong tidak memberikan penjelasan yang memuaskan soal mengapa kita hanya bisa terbang mengelilingi dunia dari barat ke timur atau sebaliknya; tidak bisa dari utara ke selatan atau sebaliknya. Intinya kita tidak bisa atau tidak boleh melintasi Antartika.
Kalau Anda bilang bahwa kita sebaiknya berbaik sangka bahwa tujuan pelarangan melintasi Antartika (Antarctic Treaty) itu untuk menjaga kelestarian alam, berarti Anda juga percaya penerapan Hak Asasi Manusia (HAM) yang digembar-gemborkan kaum anti-agama itu untuk kebaikan manusia seutuhnya, termasuk untuk kebaikan para pesakitan gay, lesbian, banci kaleng, dsb. ya?! Lugu sekali Anda.
Katakanlah: "Terangkanlah kepada-Ku tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah. Perlihatkanlah kepada-Ku (bahagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan ataukah mereka mempunyai saham dalam (penciptaan) langit atau adakah Kami memberi kepada mereka sebuah Kitab sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas daripadanya? Sebenarnya orang-orang yang zalim itu sebahagian dari mereka tidak menjanjikan kepada sebahagian yang lain, melainkan tipuan belaka".
Dan mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah; sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu umat-umat (yang lain). Tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, maka kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari (kebenaran),
karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.
﴾Q.S. Faathir:40-43 ﴿
C. Bumi Datar
Mengingat belum ada seorang pun yang bisa membuktikan Bumi itu bulat, saya cenderung meyakini bentuk Bumi itu datar sebagaimana yang dijelaskan oleh kaum flatearther di luaran sana itu [contohnya dari video-video yang disajikan BossDarling di tautan yang saya cantumkan di awal tulisan ini].Meski demikian, saya bukan dan saya tidak menyebut diri saya juga seorang flatearther sebab model Bumi Datar yang mereka ajukan tidak sepenuhnya saya setujui; sebab saya lebih memandang Bumi Datar versi Quran.
Wajar jika teori Bumi Datar ini masih banyak celahnya; masih belum menjawab segala persoalan sebab riset untuk teori ini terlambat berkembang, keburu disalip oleh teori Bumi Bulat yang dipaksakan masuk ke dalam sistem edukasi dunia. Wajar jika teori Bumi Bulat rasa-rasanya sudah "tiada cela" bagi kita karena teori ini sudah dilogiskan dengan kebohongan ilmiah berlapis-lapis.
Meskipun teori Bumi Datar ini belum diakui masyarakat dunia secara luas, bagi saya pribadi setidaknya teori ini membukakan lagi mata kita soal muslihat kaum Dajjalis. Teori Bumi Datar melengkapkan seruan kebangkitan yang sebelumnya sudah digemakan oleh tim The Arrivals.
Jika seruan kebangkitan The Arrivals belum terlalu menggerakkan setiap umat beragama, wajar saja, sebab pembuat film dokumenter tsb. dari kalangan muslim. Wajar saja jika kalangan nonmuslim memandang isu-isu Dajjalis yang digaungkan dalam film dokumenter "Islami" itu belum menjadi masalah bersama. Tapi isu Bumi Datar ini kelak akan membangkitkan setiap warga Bumi: muslim-nonmuslim, teis-ateis, gnostik-agnostik.
Teori Bumi Datar setidaknya menambah keyakinan bahwa
- pendaratan manusia di bulan itu bohong!
- UFO dan Alien itu tidak ada!
- The Hollow Earth itu dongeng pengalihan isu belaka!
Demikian dulu dari saya. InsyaAllah tulisan ini akan bersambung ke pembicaraan Bumi Datar versi Quran dengan mengacu pada bukti-bukti ilmiah Nicola Tesla--ilmuwan paling brilian yang pernah ada dan yang telah "dikubur hidup-hidup" dari sejarah oleh kalangan elite penyembah setan.
Allāhua`lam.
By
Published: 2016-07-23T22:25:00+07:00
Bumi Bulat, Lonjong, dan Datar dalam Konstelasi Nahi Munkar