Pandanglah dengan keyakinan yang putus bahwa tidak ada sekali-kali pada sekalian alam ini yang mempunyai nama. Pada hakikatnya Zat Allah Ta`ala wahdaniyah pada Asma`-Nya, artinya esa pada sekalian nama.
Segala nama di dalam alam ini merupakan mazhar, artinya kenyataan Asma` Allah Ta`ala. Tiap-tiap asma` itu menentukan yang punya nama, maka pada hakikatnya tiada yang maujud melainkan Allah Ta`ala sendiri saja. Segala wujud di alam ini khayal dan waham (ilusi) yang dinisbah (berdiri) pada Wujud Allah. Oleh sebab itu, kembalilah segala asma` atau nama kepada Yang Maujud, yaitu Allah Ta`ala.
وَلِلَّهِ ٱلۡمَشۡرِقُ وَٱلۡمَغۡرِبُۚ فَأَيۡنَمَا تُوَلُّواْ فَثَمَّ وَجۡهُ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ وَٲسِعٌ عَلِيمٌ۬
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah.(Q.S. al-Baqarah: 115)
Ke mana saja engkau hadapkan wajahmu, hatimu, ruhmu, akalmu, di sana wujud Allah yang esa pada Asma`-Nya.
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِہَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِىٓ أَسۡمَـٰٓٮِٕهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Hanya milik Allah Nama-Nama yang baik, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam [menyebut] nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-A`raaf: 180)
Tetapkan musyahadah (pandangan) kita pada wahdaniyah (keesaan) Asma` Allah. Apabila kita melihat seseorang yang pemurah, maka Allah Ta`ala juga yang Bernama Rahmaan; melihat orang yang kaya, maka Allah jugalah yang Bernama Ghaniyun; melihat orang yang membunuh seseorang, Allah Ta`ala juga yang Bernama Mayitun.
Hendaklah kita kiaskan akan yang lainnya terhimpun sekalian Asma` Allah Ta`ala dengan dua asma`, yaitu
- Jama`, artinya yang menghimpunkan sekalian mazhar pada Asma` Allah dengan cara syuhudul qasrah fil wahdah (pandang yang banyak pada Asma`-Nya.) Semuanya satu, tiada lain Asma` Allah juga yang ada.
- Mencegah sekalian mazhar (kenyataan Allah) mempunyai asma` yang sebenarnya, melainkan dari Allah Ta`ala juga terbitnya syuhudul wahdah fil kasrah (pandang yang satu pada yang banyak).
لَّهُ ۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَإِلَى ٱللَّهِ تُرۡجَعُ ٱلۡأُمُورُ
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. (Q.S. al-Hadid: 5)
Bagi Allah Ta`ala permulaan segala pekerjaan dan kepada Allah Ta`ala juga dikembalikan mereka itu.
Maqam Asma` ini maqam kedua dari arif billah dan dari maqam inilah bisa sampai pada maqam yang di atasnya yang dianugerahkan Allah Ta`ala kepada orang yang salik atau mahmu (orang yang dimuliakan Allah).
By
Published: 2014-02-26T09:03:00+07:00
Makrifat Mengesakan Asma Allah [Kitab Makrifat Ahlullah]