Iman Rasa | Kitab Alif ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Iman Rasa | Kitab Alif

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

Kitab Alif


Iman Rasa yang diperjuangkan Nabi agar umatnya dapat merasa Ketuhanan Allah.
Orang mati tidak ada rasa lagi. Inilah contoh Zat semata-mata: tidak ada rasa mahluk lagi. Kalau masih ada rasa, kedudukannya di Wahidiyah. Kalau tidak ada rasa lagi, kedudukannya di Ahadiyat atau di Laa ta'yin: inilah Zat semata-mata.

Orang mati itu bukan di Wahidiyah lagi tapi di Ahadiyah.  Keberadaannya di "yang di atas sabdu". Di situlah tempat kembali semua yang mati dan semua yg mati itu kembali hidup. Inilah yang dikatakan Wannawa. Semua yang hidup di Nawi ini dari yang mati, maka dalam hidup ini pakailah rasa ketuhanan.


Tuhan menciptakan rasa dan Tuhan merasakan kita, kita beriman kepada Allah inilah sifat kenabian. Kalau kita merasa kehambaan saja; kemakhlukan saja di dunia, itu adalah hawa nafsu.  Yang dibenci Tuhan di dunia ini ialah manusia yang mengikuti hawa nafsu.

Pandai-pandailah mempergunakan rasa Ketuhanan itu. Lihat dalam Quran zaman Nabi Luth a.s.,  mana ada yang mau memakai Rasa Ketuhanan. Yang dipakai Rasa kehambaan saja.  Akibatnya hancur satu negeri karena Tuhan tidak suka manusia yang mengikuti hawa nafsunya dan banyak contoh-contoh yang lain di atas Bumi ini.

Sudah dirasakan sakit [= diberi rasa sakit] oleh Tuhan. Mengapa masih mau saja berjalan ke sana-sini. Akhirnya apa yang di dapat dari hawa nafsu? Kecelakaanlah yang didapat.  Ikutilah rasa ketuhanan itu, orang sakit harus bagaimana? Tapi karena memakai rasa kehambaan (nafsu), apa yang di dapat? bukan kebaikan, melainkan kebinasaan.



Dalam Tauhid, musti kembali kepada Tuhan dulu. Siapa yang memberi rasa sakit itu? Pasti Tuhan. Hati kita harus yakin dari Tuhan.  Kalau dari Tuhan yang kita rasakan, tahulah kita keinginan Tuhan itu orang sakit harus bagaimana. Masalah rasa ini kami gunakan untuk saling mengingatkan. Jika ada terjadi pada diri kita masing-masing, jangan lupa dengan Kemauan Tuhan. Semua yang dijadikan Tuhan ada tanda rasanya. Iman Rasa inilah yang diperjuangkan Nabi Muhammad Rasulullah Saw. untuk umatnya supaya umatnya bisa merasakan ketuhanan.



Tauhid Dzuk Rasulullah
Iman Rasa | Kitab Alif
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2013-04-29T10:21:00+07:00
Iman Rasa | Kitab Alif
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © 2025 Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism.com