"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban
Microsoft Edge.
Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode
landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.

.
Menyatakan keesaan sesuatu itu tidak bisa dibuat-buat, tanpa memiliki pengetahuannya.
Pandang dahulu,
semua yang ada dinyatakan keber-ada-annya oleh Allah dengan Af`al-Nya, Asma-Nya, Sifat-Nya, dan Zat-Nya.
Dari situ, barulah dapat dipandang keesaan segala sesuatu.
Jadi dalam keesaan, tidak mungkin mengukuhkan yang selain Allah.
Setiap keesaan, tidak bisa disifatkan kepada baharu lagi; hanya pada Allah.
Selain Allah: tabir tidak sempurna.
Semakin kamu pikir selain Tuhan, semakin tebal tabir dirimu dengan Tuhan.
"Tauhid Mukasyafah" :membuka tabir-tabir tauhid dalam pengesaan. Ini tema pengajian kami tadi malam.
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2013-02-22T09:34:00+07:00
Mengukuhkan Keesaan
5
411
reviews
Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.