"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban
Microsoft Edge.
Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode
landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
.
Kosong di hadapan kamu menunjukkan adanya zat asam, dan zat asam menunjukkan adanya zat mutlak. Zat mutlak menunjukkan kosong maharuang: zat semata-mata.
Zat itu bukan Tuhan, melainkan Sifat bagi Tuhan.
Sedangkan Tuhan itu Zatnya zat: Rabbul izzati - Tuhan sekalian zat.
Setelah Rabbul izzati, bersyahadatlah kamu. Selesailah Islam kamu.
Sudah dipandang, dikenal, ditunjuk. Benarlah penyaksian kamu.
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-10-15T08:14:00+07:00
Zat itu Bukan Tuhan
5
411
reviews
Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.
7 komentar:
:]
"Setelah Rabbul izzati, bersyahadatlah kamu. Selesailah Islam kamu. Sudah dipandang, dikenal, ditunjuk. Benarlah penyaksian kamu."
Kang Mux, minta penjelasan doung dari kalimat ini https://lh6.googleusercontent.com/-MLzLIJdwurQ/UHWB_fV7YRI/AAAAAAAAGKw/mnrsHvLMDFU/s18/moe-huntu.gif
-Arbi-
Kang Mux, dari dulu saya mencari tahu maksud dari gambar itu tapi belum ketemu. adakah kang Mux bisa bantu cari penjelasannya/paham kajinya? lupa nih naro-nya dimana. hihihihi https://lh5.googleusercontent.com/-Mx36Nkeb3AI/UFXhjODroRI/AAAAAAAAFv0/a0Xs599J4Sw/h120/sungkem.gif
-Arbi-
awwhh.. rupanya Saudara ruhaniku juga lagi OL :2: hehe.. *maaf belom sempet bales komen2 sebelumnya, ini kebetulan dapat SMS dari beliau jadi ane posting dulu aja biar gugur amanah, hehehe :D
"Setelah Rabbul izzati, bersyahadatlah kamu. Selesailah Islam kamu. Sudah dipandang, dikenal, ditunjuk. Benarlah penyaksian kamu."
InsyaAllah makna uraian itu begini, My Dear Bro :)
Setiap muslim sejak awal diperintah Allah untuk ber-iqra. Nah, dari iqra inilah seorang muslim berhak meraih kedudukan beberapa derajat lebih tinggi dalam pandangan Allah (menjadi mukmin)[Q.S. Al-Mujaadalah:11-13].
Menjadi mukmin atau orang yang berpikir setelah beriman itu artinya menuntut ilmu diusahakan sampai pemahaman sekaligus pengalamannya pada titik penghabisan ilmu. Di mana titik penghabisan ilmu itu? Ketika dalam keadaan sadar-penuh, jasad-ruhani-nurani-rabbani seorang hamba menyaksikan hanya Allah yang ADA. Allahua'lam. :)
Wakakak.. kalo soal gambar, ane juga asmot aja kok, Bang Bro.. *asal comot :3:
terkait soal huruf.. sebentar lagi diposting soal alif-lam-lam-ha ya.. :] BRB :D
Oya, Guru pernah bilang.. udahlah dipandang, ditunjuk, kalau belum belum kenal juga... kelewataaaan! :-" :D
:24: punung ah dihapus
Posting Komentar