Tajalli dan Rukun Mi'raj ~ Pusaka Madinah

burnzone

AD (728x60)

Tajalli dan Rukun Mi'raj

"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]

Performa dan tampilan terbaik laman ini pada peramban Microsoft Edge. Khusus pengguna perangkat mobile: Apabila ada artikel yang tampilannya terpotong, silakan baca dalam mode landscape. Apabila masih terpotong, artinya artikel tersebut hanya nyaman dibaca via laptop atau PC.
landscape mode.

"Pelajari ilmu zikir sebelum beramal zikir."



Hai santri-santri ahli zikir, mintalah kepada gurumu ilmu zikir yang sedetik pun tidak lalai dengan Allah. 
Karena  nanti kita akan mengalami 
umur yang tinggal sedetik lagi.



"Bacalah. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan." 
Bacalah saja. Jika akal jasad belum paham, biarkan akal ruhanimu yang membaca. Biarkan Allah yang memahamkanmu, bukan atas semangat dan kecerdasan diri. Sebab setiap ingin adalah nafsu.

Tajalli

Turunkan. Jangan dinaikkan. Tempat beradanya di tujuh cahaya. Keputusannya: suara. Suara tidak bisa ditafsirkan. Jadilah alam dan isi-isinya. kalau dimatikan, segala rahasia Allah ada gerakannya dan ada suaranya.

Kita berzikir, kita mendengar suara kita berzikir. Tetapi, Yang Punya Zikir berzikir sudah pernah kita dengar belum? Yang Punya Zikirlah yang berzikir (atau Yang Punya Kata-lah yang Berkata). Kalau kita sudah mendengar Yang Punya Zikir berzikir, dapatlah kita karam dalam zikir.

Ingatlah, zikir itu beramal. Beramal harus dengan ilmu. Bagaimana kita berzikir kalau tidak memiliki ilmu zikir. Beramal tanpa ilmu: kosong; tidak ada artinya. Berilmu saja tanpa beramal: sesat.

Kosong itu lautan qadim. Kalau mau tau, (lautan qadim itu) dari Wujud sampai Wahdaniyah. Di sinilah kita tahu artinya udara. 

Sifat inilah bagi zat yang Mahasuci. Yang kosong itu sifat Qadim, bukan Nur. Lebih daripada Nur. Itulah zat-sifat. Inilah Tubuhnya Allah Ta'ala. Cari Rasulullah. Kalau dapat beliau, dapatlah.

Kalau tahu sifat ini, bukan manusia biasa lagi. Tapi, sudah bertubuh mahasuci. Tubuh mahasuci itu nyawa siapa? Nyawa zat mutlak. Zat-sifat (asam) itu nyawa Muhammad, Adam, dan sekalian alam. 

Kalau qadim, nur saja. Nur itu nyawa Muhammad. Nyawa Muhammad itu lebih daripada qadim. Bersatu Adam dan Muhammad, tidaklah hancur Adam. Yang menyatakannya, itulah ﻫ.  Hakikat sedikit pun tidak ada lagi dan nur nyawanya.

Suara itu nyawanya. Suara itu yang bersambung kata dengan Tuhan. Muhammad bersatu dengan Adam, maka padatlah tubuh lebih keras daripada batu. Hidup seperti padat batu, kekal. (Lebih kekal) daripada tanam-tanaman. Muhammad tidak akan mati karena nyawa semata-mata. 

Adapun  itu nyawanya nyawa. Inilah perintah Allah kalau kamu mau hidup selamanya. (Ketika nanti) mati,  bangun dengan jasmani dan ruhani. Itulah sebabnya ada tafakur. Di dalam, zat asam membungkus. Di luar, zat     mutlak menyelimuti. Kloplah. Paslah sudah. Nyata terang-terangan.

Zikir  ini tidak diucapkan dengan huruf, tidak juga dengan suara. Hanya dengan rasa. Zikir dengan huruf dengan suara, (itu) belum (bisa dikata) kelu. Zikir dengan rasa: kelu. Inilah zikir rabbani.


Zikir  inilah kontak pribadi 
kita dengan Tuhan. 



Apabila  ini sudah berjalan (dengan) sendiri(-nya), akhirat pun kelihatan. Inilah inna lillahi wa inna ilayhi raji'un. Ingat, penghabisan suara (itu) dengan perasaan.  Bagaimana mempergunakan zikir dengan rasa itu? Bukan (dengan) dirasa-rasa. Tuhan tidak ada rasa. Itulah kalla lisanuhu.

Kata Sayyidina Umar r.a., "Satu detik lalai, maka aku murtad." Pelajarilah zikir yang tidak ada lalai sedetik ini. Yang sedetik inilah yang ditakuti ulama-ulama besar. Ingat perkataan Sayyidina Umar r.a. tadi. Apa mau mengakhiri hidup dalam keadaan murtad?

Orang yang khusyuk dan karam dalam zikir itu adalah orang yang mendengar Yang Punya Zikir berzikir.
Kita ini hanya menzikirkan Yang Punya Zikir. Bukan kita berzikir. Yang Punya Zikir berzikir. Siapa yang berzikir? Zat(-lah) yang berzikir. Suara siapa itu? Tuhan.


Rukun Mi'raj


Ash-shalaatu mi'rajul mu'min.


Takbir itu mi'raj. Sebelum mi'raj (takbir), ihram (suci) dulu. Setelah ihram, mi'raj-lah (takbir). Selesai takbir (pada akhir "Akbar") dinamakan tafaddal (terganti). Setelah terganti, bermunajatlah.


Waktu membaca surat (dan bacaan-bacaan salat), itu dinamakan munajat. Pantaslah Nabi Muhammad Saw. bersabda di penghujung hayat beliau: "Ummati, shalli..shalli..shalli..." 
Karena orang yang salat itu zahiru Rabbi.


Yang tafaddal itulah tubuh zahiru Rabbi atau Rahasia Tuhan. Satu dengan jasad (atau esa). Maka orang yang (dalam) salat itu mengaku dirinya Tuhan (maksudnya: mengakui ke-Diri-an Tuhan dan tidak merasa ada diri lagi). Kalau tidak salat, mau mengaku diri siapa?? Yang tidak salat bisa-bisa mengaku diri setan. Inilah golongan sesat. Golongan laknatullah


Orang yang tidak mau salat itu dilaknat Allah dan para malaikat-Nya pun melaknat pula. Maka salat itu adalah perintah Tuhan untuk rasul dan umatnya. Rasulullah saja orang berilmu dan kenal dengan Tuhan masih mau beramal. Beramal-lah yang membuat orang berilmu menjadi lebih sempurna ilmunya. 


Berilmu, tapi tidak beramal: sesatlah.

Jadi, tidak bisa mengatakan yang berilmu itu tidak (perlu) salat.

Orang yang ikhlas itu beribadah tidak merasa capek, tidak merasa letih, apalagi jemu. Karena ibadahnya sudah lillahi ta'ala. Kalau masih merasa-rasa segala macam, tidak ikhlas. Karena ibadahnya li nafs, bukan lillahi ta'ala. Inilah ibadah yang dipukulkan pada orang yang beribadah (seperti) itu.




- Syaikh Siradj -

Tajalli dan Rukun Mi'raj
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-05-10T14:15:00+07:00
Tajalli dan Rukun Mi'raj
5 411 reviews
Buku ISuS

Buku Ilmu Sedikit untuk Segala²nya

Sudah terbit buku untuk memudahkan Ikhwan/Akhwat memahami kajian tauhid hakiki yang termuat di situs ini secara lebih tersusun dari anak tangga pemahaman Islam yang paling dasar. Ikhwan yang berminat memiliki buku ini dapat menghubungi penerbitnya langsung di www.midaslearning.co.id

  • Untuk mengetahui seluk-beluk buku lebih komprehensif, lengkap dengan uraian per bab dan video garis besar kajian buku, silakan kunjungi landing page rekanan resmi kami di: www.bukutauhidhakiki.com
  • Untuk memesan buku dari rekanan resmi yang terdekat dengan kota Ikhwan/Akhwat, silakan kunjungi tautan ini: "Kami di Kota Anda".
"Sampaikan dariku walau satu ayat." [H.R. Bukhari]
Tags: ,
admin Pusaka Madinah

Pusaka Madinah adalah sebutan untuk ilmu, amal, dan muanayah tauhid hakiki yang menjelaskan sinergi syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat dari kalangan khawwasul khawwas yang disampaikan oleh Mursyid, K.H. Undang bin K.H. Sirad bin K.H. Yahya dengan sanad aly sebagai berikut: (1) Nabi Muhammad Rasulullah Saw., (2) Nabi Khidir a.s., (3) Abdul Aziz ad-Dabarq, (4) Abdul Wahab at-Tazi, (5) Ahmad bin Idris, (6) Muhammad Sanusi, (7) Muhammad Mahdi, dan (8) Muhammad Idris.

18 komentar:

MUX SPARROW mengatakan...

seep.. insyaAllah yang belum ketangkep nanti Allah sampaikan dalam bentuk warid..aamiin.

heehehehe makasih, Cep.. udah direvisi. Tumben kamyu :8: dwueehh!
:3:

MUX SPARROW mengatakan...

:c: santri ontohod.. mata duitaaaaaan!! :24:

sutikno mengatakan...

hehe... jadi malu nih, ibadah kurang mas...

ucixholic mengatakan...

itu yang diatas gambarnya siapa OM?
*pentingbangetdeh

Ratnawati Utami mengatakan...

Ma kasih mas Mux tentang Zikir dan Mi'raj. Banyak kalimat inspiratif disini.

Pada dasarnya aku disarankan tidak curhat lagi. Tidak menulis kesesatan aliran lagi. Ingin diskusi dengan mas Mux sebetulnya, tapi kayaknya sibuk banget ya.

Tapi temenku memang mengakui, saat kita berhadapan dengan aliran sesat maka setan berwujud jin akan marah pada kita. Sangat berbahaya bagi yang peka, dan juga berbahaya bagi yang kosong.

Soalnya aku juga suka capek banget sering gak sabaran bawaannya emosi kalo sudah kena getaran manusia sesat. Masih belajar menguatkan zikir yang khusuk tentunya butuh latihan. Karena Quaraish Shihab bilang bahwa zikir khusuk itu nada rendah dan membuat tenang.

Sementara ada aliran tarekat tertentu zikirnya teriak-teriak sampai menangis histeris, kadang sampe kayak kesurupan segala bisa gerak-gerak sendiri

MUX SPARROW mengatakan...

beuh.. :2: ya udah atuh lah.. ulurkan tanganmu kalau mau goceng mah.. sinih.. :22:

MUX SPARROW mengatakan...

wah.. sebenernya saya juga malu lho Mas.. karena saya pun masih dalam proses belajar dan berlatih sampai akhir hayat..

Meski demikian, kita gak perlu larut dalam berkecil hati lho.. sebab ketika Allah berkehendak melimpahkan karunia-Nya pada seorang hamba, Allah tidak memandang banyak-sedikitnya amal atau dosa kita. (<-- ini kata para arif billah, termasuk Syaikh Abdul Qadir Jaliani dan Syaikh Ath-Thailah as-Sakandary)
Itulah yang di Quran disebutkan dalam bentuk frasa "orang-orang yang Kukehendaki." :)

Bahkan, tidak ada sebuah amal pun yang menyampaikan kita pada Allah, sebab "yanzuru 'ala qulu bikum" Aku memandang hati. Maka, kunci sampainya kita dan amal kita terletak di hati, yaitu ikhlas. (Satu-satunya surat di Quran yang menyatakan ke-Diri-an Allah adalah Al-Ikhlas, kenapa suratnya tidak dijuduli dengan "Al-Ahad, Al-Ilah, Ar-Rabb, Al-Wahid, dsb. ya? :D )

Apalagi, bukan menuntut dan menyebarkan ilmu agama saja yang termasuk ibadah itu. Menuntut dan menyebarkan ilmu dunia juga ibadah dan hukumnya fardhu (wajib). Selama dilandasi ikhlas, insyaAllah selalu terhitung sebagai ibadah. :)

Menurut saya pribadi, blog Mas yang berbagi ilmu dan kebaikan pada sesama (baik pada muslim maupun nonmuslim) juga terhitung ibadah lho. Sebab termasuk ke dalam perintah "tolong-menolong dan saling menasihati dalam kebaikan." Ya'kan?!

Nah, Mas Sutikno.. kita sama-sama malu di hadapan Allah, tapi kita tak berkecil hati atas rahmat, pertolongan, dan karunia Allah ya.. sebab Ilmu Allah itu Mahaluas, demikian juga dengan Permakluman-Nya atas potensi setiap hamba. InsyaAllah, Aamiin, Allahua'lam.

Seneng saya dikunjungi lagi sama Mas Sutikno :25:

MUX SPARROW mengatakan...

ooh.. yang di atas itu gambarnya "si dia", Cix.. :3:

MUX SPARROW mengatakan...

Terima kasih kembali, Mbak Ami yang selalu berbaik sangka dengan saya.. :)

Wah, kalau tidak menulis kesesatan aliran yang memang aktivitasnya bisa menjadi fitnah bagi agama dan akidah, sebaiknya jangan diindahkan, Mbak. Sebab kebenaran itu akan senantiasa ditegakkan tanpa melihat apakah orang suka atau tidak suka menghadapinya.

Pesan Rasulullah kepada Abu Dzar Al-Ghifari: "Sampaikan kebenaran meskipun itu pahit dan agar tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah."

Bener sekali, Mbak.. orang-orang aliran sesat itu biasanya tak sadar sedang menjalankan maunya setan dan tak sadar mereka bersama setan, maka berbahaya buat orang yang kosong dan peka. Efeknya biasanya instan tuh.. :17: tapi yang ada Allah di hatinya tetap takkan bisa diganggu kok.. :19:

Wah, kalau ada amalan zikir yang sampe bikin pelakunya macam kesurupan dan lepas kendali.. jelas-jelas menyimpang dari makna zikir itu sendiri. Kan zikir itu artinya mengingat (Allah) ya?! Nah, gak nyambung banget kalo ada zikir yang bikin orang "gak sadar" heheheh..

Siap, Mbak.. insyaAllah kalau pas lagi sama2 OL YM nanti kita diskusi lagi ya.. :25:

hayat mengatakan...

Assalamu Alaikum WR.WB.....

MUX SPARROW mengatakan...

Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh.. Mas Hayat ..salam kenal :25:

Unknown mengatakan...

الحمد لله... Lanjuuut... :11:

MUX SPARROW mengatakan...

:2: Siaaaappp!! insyaAllah..!! :19:

Unknown mengatakan...

dzikir HA ditunggu postingnya ...

MUX SPARROW mengatakan...

InsyaAllah, Mas :)

Rahmat mengatakan...

cara zikir tanpa lalai itu gimana bang mux ?

MUX SPARROW mengatakan...

Silakan Baca di FAQ 1 dan 2 dan Jalan Zikir yang Sampai ke Tuhan, Bro.

Hamka Said mengatakan...

Assalaamu 'alaikum, sy pndtng baru d blog ini, sejak rmdhn kemarin baca artikel2 d dlmx, mulai prktk Diam jg tp blm dapat. Sy lebih konsen dulu pd pemahaman tauhidx. Mohon penjelasan detil ttg zikir ه, makasih.
Maaf, satu lagi pertanyaan sy, apa perlu ijab-qabul dulu sblm praktik Diam?Masalahx sy tinngal d Sulawesi Tengah.

 

Barangsiapa menghendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Insan:29)

Copyright © Pusaka Madinah| Peta Situs | Designed by Templateism