Terkait sebelum ini: Kain Kafan Qadim
Kalau ruh keluar langsung meninggalkan jasad, binasalah jasad. Kalau ruh keluar, satu dengan jasad, inilah orang mati tidak ada di (dalam) kubur. Karena ruh dan jasad bersama-sama; kembali kepada Yang Satu.
Contoh:
Dalam hidup di alam dunia saja, jasad dan ruh kalau becerai, binasalah diri kita. Begitu juga mati, di alam barzakh kalau jasad dengan ruh tidak satu, binasalah. Sedangkan kalau jasad dan ruh satu, hiduplah sampai yaumil qiyamah. Kalau di alam barzakh hidup, bebaslah. Tidak capek menunggu.
Inilah yang kita istilahkan sebagai:
Kebanyakan manusia salah paham atau tersalah paham. Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah.
"Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku." <= bukan urusan malaikat maut. :D
Dari cerita ketuban pecah ini, jelaslah bahwa kita ini dihidupkan dan hidup dalam air.
By
Published: 2012-05-12T04:47:00+07:00
Mati: Ruh dan Jasad Tidak Berpisah
23 komentar:
mikirnya panjang nih. Wah, ganti template, terus model komentarnya juga sudah lain.
Soal ruh dan jasad, tentu saja ingin meninggal tenang dan sampai ke alam barzakh. Konon yang melakukan perbuatan syirik meninggalnya pindahnya bukan ke alam barzakh, jadi budak jin.
Kadang memang perlu meluruskan pemahaman, banyak orang mempunyai ilmu, terbuka khasafnya (baru saja ngerti soal itu gara-gara ribut, hehehehe) ada yang beranggapan karena dirinya sudah begitu dekatnya dengan Allah. Padahal bisa saja itu karena permainan jin jahat. Beberapa ilmu instan memang sangat meragukan berasal dari mana.
semoga Allah selalu meluruskan jalanku. Terima kasih atas tulisannya yang inspiratif, bila ada salah pemahaman mohon diluruskan ya...
hehehe.. ini kebetulan aja, Mbak.. saya lagi dapat amanat yang intensif untuk sampaikan hal-hal penting ini.
Bahaya tuh, Mbak kalau ada orang yang merasa sudah begitu dekat dengan Allah. Sebab di Kitab Al-Hikam-nya Syaikh Aththaillah as-Sakandary dikatakan orang yang merasa dekat dengan Allah adalah tanda dia masih berjarak dengan Allah dan sebenar-benar orang makrifat itu adalah orang yang tidak tahu kedudukan maqamnya sendiri, sebab ia terlalu sibuk dengan Allah.
Bahkan pembimbing tauhid saya, Syaikh Siradj, menambahkan, Merasa dekat dengan Allah berarti becerai dari Allah
Sudah menjadi sunatullah bahwa segala sesuatu di dunia ini perlu proses, Mbak.. kisah para nabi di Quran dan riwayat-riwayat juga demikian (kecuali pada kasus-kasus "orang yang KuKehendaki"). Jadi, kalau bisa dipastikan ilmu-ilmu instan itu datang dari setan.
Tak sengaja saya pelajari lebih dalam soal sejarah istilah dan fenomena menjamurnya "anak-anak Indigo" sejak awal 90-an, Mbak.. saya curiga.. ini semua termasuk fitnah Dajjal akhir zaman. Meski demikian, ini bukan tuduhan pada pribadi-pribadi indigo bahwa mereka adalah pengikut setan. Tidak sama sekali. Saya hanya khawatir, jika mereka tidak segera mendalami tauhid, mereka bisa terjerumus ke dalam kegelapan syirik. Nauzubillahi min zalik ya..
Aamiin, InsyaAllah..selama Mbak beristiqamah, tidak akan Allah biarkan pemahaman Mbak menyimpang. Komentar Mbak di sini menurut saya menunjukkan Mbak masih tetap di jalan istiqamah itu. alhamdulillah. :25:
Yang dicarinya ingin tahu soal mati atau tanda-tanda akan mati, tetapi tidak dipikirkannya hidup atau tidak dirinya nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah ------------>>> Om, ini bikin MAK JLEB JLEB bangettt -_________-a
saya kadang suka gitu, suka mikir tanda2 mati tapi gak mikir PERSIAPANNYA, masya Alloh ............. :'(
Om aku kok g bisa liat komen yang di kejutan justice sih? emang gak ada, apa aq yang g bisa liat? -_________-"
tulisan singkat, tapi daleem. butuh waktu lama untuk memahaminya,kalau ngga bisa salah atau tersalah paham, kang
ane juga kadang masih seperti itu kok.. gapapa.. kan melalui proses ya, Cix.. :25:
aneh.. :10: yang laen pada bisa kok.. mungkin tergantung amal-amalan, Cix.. :3:
Iya, Neng.. memang perlu iqra yang mendalam dan intensif supaya gak salah paham.. :8:
Terimakasih ilmunya kang............
InsyaAllah bermanfaat bagi kita semua.Aamiin.....
Semoga ''kelak'' kita semua meninggal dalam keadaan Khusnul khotimah,dan ruh tetep bersatu dengan jasad.Aamiin.....
Ah.. makasih kembali, Mbak Khartie.. :25:
Iya, Mbak.. semoga Allah kehendaki atas diri kita kebaikan di awal dan akhir ya.. Aamiin.. ya Rabb al-alamiin..
Makasih atas kunjungan dan komen dukungannya, Mbak.. Semoga Allah limpahkan karunia tanpa batas atas diri Mbak Khartie dan seluruh keluarga, Aaamiin. :25:
Assalamu alaikum
alaikum salam w rahmatullahi w barakatuuh..
Assalamu alaikum Akang !!!
Pada kenyataan orang kebanyakan pada saat sakratul maut dia sudah tidak menyadarkan diri lagi, apakah disaat itu rohnya dan jati dirinya sudah diambil dan tinggal nyawa dan jasadnya saja yang masih ada kemudian dicabutlah nyawa itu dari jasadnya maka berahirlah hidupnya.... Gimana kang ??? tlg dijelasin Wassalam
Alaikumsalam w rahmatullahi w barakatuh.. sementara ini saya jawab dulu dari copas email saya ya.. (deket magrib nih.. :21 )
Dalam diri manusia itu ada 3in1:
1. Ruh
2. Jasad
3. Nyawa (nafs)
Wujud batin manusia itu ruh, sedangkan wujud zahir manusia itu jasad. Nah, ketika jabang bayi manusia dihidupkan, "ditiupkan" ruh pada jasad. Persenyawaan ruh dengan jasad inilah yang menimbulkan nyawa (nafs/diri). Hidup di alam dunia ini, ruh dan jasad dipersatukan atau dilem dengan nyawa.
ketika hidup di alam dunia
Ruh<------->nyawa<------>jasad
|
|
segel atau perekat khusus untuk hidup di alam dunia
Ketika manusia mati (atau hidupnya dipindahkan ke alam akhirat), nyawa sebagai perekat atau glue antara ruh dan jasad inilah yang diambil malaikat maut. bukan ruh yang dicabut oleh malaikat maut itu. {bukankah dikatakan dalam Quran: "Ruh itu urusan Tuhanmu."}
Jadi ketika kita mati, bukan ruh dipisahkan dari jasad, melainkan nyawa dipisahkan dari jasad.
Kalau jasad selama hidup di dunia ini mengikuti hukum syariat agama, maka ketika nyawa dicabut, ruh dan jasad akan bersatu tanpa pembatas (nyawa) lagi.
Ruh--><--Jasad: esa
Ini keadaan manusia yang bersyariat ketika hidup di alam dunia. Kita dapat hidup dan bergerak bebas sebagaimana sekarang ini di akhirat nanti.
Kalau jasad selama hidup di dunia ini ingkar terhadap hukum syariat agama, maka ketika nyawa dicabut, ruh dan jasad tidak bisa bersatu karena ruh itu berasal dari Yang Mahasuci, tidak akan bercampur dengan jasad yang "kotor" karena mengandung nafsu diri dan setani. (<-- akibat tidak bersyariat tadi)
Ruh---> X|||||||||X <----Jasad: jasad terpisah dari ruh.
keadaan manusia ingkar syariat ketika hidup di alam akhirat jasadnya lumpuh tidak bisa bergerak, akhirnya ruh hanya bisa menangis dan ikut merasakan penderitaan jasad ketika dimakan ulat tanah dan dihancurkan bumi, belum lagi ditambah pukulan-pukulan dari para malaikat sampai kiamat tiba dan dihisab lagi.
Maka apa pun perbuatan manusia yang selaras dengan ruh, pasti selaras dengan Allah.
Apa pun perbuatan manusia yang selaras dengan nafs, pasti selaras dengan nafsu diri dan dengan setan. <-- ini yang dihukumi dalam syariat.
Allahua'lam.
revisi karena perbedaan format email dengan komentar blogger.
Ruh<------->nyawa<------>jasad
|
|
segel atau perekat khusus untuk hidup di alam dunia
Yang merupakan segel atau perekat khusus untuk hidup di alam dunia itu nyawa, bukan ruh ya.
Nyawa, nafs, ego, <-- baru timbul setelah bersatunya ruh dengan jasad kita di alam dunia. Maka di akhirat, ego atau nafs ini yang disiksa di azab kubur dan di neraka, dibersihkan dari sifat kebinatangan dan kesetanan agar kembali suci bersifat fitrah kemanusiaan. Allahua'lam.
awalnya suci..setelah dipakei...kembalikan dalam keadaan suci lg kan.
permisi numpang lewat kang mux... dapur dimana yak? mau nyuci piring...
-Arbi-
Yap, demikian adanya, Bang Bro! :8:
hah?! dapur... sebelah sono..Bang! Sekalian cuciin semua yang ada di situ ya.. :11: :3:
jadi jiwanya kemana?? sedangkan yg dipanggil...Duhaiii Jiwa yang tenang....
jiwa = nafs
ah.. makasih udah bantuin jawab, Da.. ni upahnya-------> ~O) :]
BEGROUWN BLOGNYA DIGANTI.TERLALU BURAM
salam dari makassar.
Wah artikelnya bagus sekali. saya mau ijin ikut bertukar fikiran, kalau menurut saya pribadi (kalau salah mohon diluruskan) yang akan pulang kelak nanti ketika ajal telah tiba hanya RUH, sedangkan tubuh itu hanya bersifat materi/duniawi atau merupakan sebuah wadah atau tempat bersemayamnya ruh/diri kita yang sebenarnya, persoalan hidup atau tidak diri kita nanti di alam barzakh hingga yaumil qiyamah itu tergantung dari cara dia berangkat dan seberapa jauh dia mengenal tuhannya dan rahasia-rahasia tuhannya selama dia berada di dunia.
*sekali lagi kalau pendapat saya salah mohon di luruskan*
Betul, Bang.. nah, dari ilmu dan amal tauhid hakikilah kita mengenal Allah dengan sebenar-benarnya sehingga di alam barzakh pun kita bisa hidup, bergerak bebas seperti saat di dunia ini. Inilah makanya pengajian ini disebut Pusaka Madinah. Ilmu-amal-dan muanayah yang juga Allah karuniakan atas diri Wali Bilawa.
Posting Komentar