|
Mengenang perjalanan bahtera rumah tangga lelaki terbaik dan isteri mulia... |
Saat itu, Muhammad tersenyum, mengangkat wajahnya sedikit, mengucapkan terima kasih, lalu kembali menunduk...
Khadijah: Sang Thahirah
Ia adalah Khadijah binti Khuwailid ibnu Asad ibnu Abdil Uzza ibnu Qushay. Persis di Qushay, kakeknya yang keempat, nasabnya bertemu dengan nasab Rasulullah. Ibu Khadijah bernama Fatimah binti Zaidah. Nenek Khadijah dari pihak ibnu bernama Halah binti Abdi Manaf. Abdu Manaf sendiri adalah kakek ketiga Rasulullah. Jadi, dari pihak ayah maupun ibu, Rasulullah dan Khadijah memiliki hubungan kekerabatan yang dekat.
Ayah Khadijah, Khuwailid, terkenal sebagai lelaki yang cerdas, kaya, terhormat, berakhlak mulia, jujur, dan tepercaya. Khadijah juga memeiliki saudara sepupu bernama Waraqah ibnu Naufal ibnu Asad, salah satu dari empat orang Arab yang menolak penyembahan berhala oleh kaum Quraisy.
Salah seorang dari mereka berkata,"Kaum kita telah menyalahi agama Ibrahim, leluhur mereka sendiri. Mereka menyembah batu yang tidak mendengar dan tidak melihat, yang tidak mendatangkan manfaat dan bahaya. Kita harus mencari agama yang benar."
Empat orang ini kemudian mencari jalan masing-masing. Mereka mencari hanifiyyah, agama Nabi Ibrahim. Setelah pencarian sekian lama, Waraqah akhirnya memeluk agama Nasrani dan mempelajarinya. Ia pun kemudian dianggap sebagai salah satu dari sedikit orang yang paling mengetahui ajaran agama Nasrani pada masanya.
Uraian singkat di atas menunjukkan bahwa Khadijah merupakan bagian dari keluarga yang memiliki garis keturunan paling terhormat di suku Quraisy. Keluarganya terkenal dengan akhlak yang mulia dan sikap beragama yang jauh dari perbuatan mengumbar nafsu.
Khadijah lahir lima belas tahun sebelum Rasulullah. Khadijah muda adalah seorang gadis cantik dan berperilaku baik. Suami pertamanya adalah Abu Halah an-Nabbasy ibnu Zurarah at-Taymi. Pernikahan ini berakhir ketika Abu Halah wafat meninggalkan dua anak laki-laki, Hindun dan Halah.
Khadijah kemudian menikah lagi dengan sepupunya sendiri yang bernama Athiq ibnu Aidz al-Makhzumi. Dari suaminya yang kedua ini, Khadijah memiliki seorang anak perempuan yang lagi-lagi diberi nama Hindun. Pernikahan ini pun berakhir dengan wafatnya sang suami.
Pada masa Jahiliah, Khadijah diberi gelar "wanita yang suci" (thahirah). Setelah dua kali menikah, banyak lelaki yang mencoba meminangnya dengan menawarkan sejumlah besar harta sebagai maskawin. Tetapi Khadijah menolak semua pinangan itu. Perhatiannya difokuskan pada upaya mengasuh anak dan mengelola perdagangan.
Khadijah kemudian menikah lagi dengan sepupunya sendiri yang bernama Shafiy ibnu Umayyah ibnu Aidz al-Makhzumi.
Dari sisi Etnologi, sekarang saya melihat latar belakang sistem matrilinial yang diberlakukan leluhur orang Minangkabau [leluhur Peltu Anumerta H. Sulaiman Effendy Sutan Bagindo Sati bin Sinih: Bapak sayah, hehhe]. Rupanya mengacu pada sejarah kehidupan nabi ya.. Allahua'lam.
Dalam dunia perdagangan saat itu, Khadijah menjadi nama yang sangat diperhitungkan. hampir setiap kafilah memuat barang dagangannya dalam jumlah besar. Khadijah juga mempekerjakan orang-orang Quraish yang jujur dan tepercaya untuk mengawasi barang-barang dagangannya itu.
Suatu hari, Khadijah hendak mengirim kafilah dagang ke negeri Syam. ia mencari seseorang yang dapat diutusnya ke Syam untuk mengawasi dan memimpin rombongan dagang tersebut.
Saat itu masyarakat Mekah sedang ramai membicarakan Muhammad bin Abdullah, seorang pemuda yang bisa menjaga kejujuran dan keluhuran budi di tengah rekan-rekan sebayanya yang sibuk berfoya-foya. Khadijah berpikir, mengapa tidak Muhammad saja yang ia utus untuk menangani urusan-urusan perdagangan di Syam?
Muhammad adalah sosok yang jujur, dan kejujuran sangat penting dalam perdagangan. Tetapi, Khadijah tidak pernah mendengar Muhammad memiliki pengalaman berdagang. Pilihan itu sebenarnya berisiko. Khadijah hanya mengandalkan firasat dan nalurinya yang jarang salah. Akhirnya, Khadijah pun memanggil Muhammad dan mengajaknya berbincang-bincang mengenai perdagangan.
Dalam perbincangan itu, Khadijah menangkap kesan bahwa Muhammad merupakan seorang pemuda yang cerdas, santun, pandai menjaga diri, dan berpenampilan sempurna. Muhammad terlihat begitu tenang ketika diam dan terlihat begitu berpengaruh ketika berbicara. Ia selalu memperhatikan lawan bicaranya, mendengarkan dengan teliti, dan tidak pernah memperlihatkan sikap setengah-setengah.
Sebagai seorang pedagang yang berpengalaman, Khadijah tahu bahwa Muhammad adalah orang yang ia cari. Khadijah berkata, "Aku memanggilmu berdasarkan apa yang kudengar dari orang-orang tentang perkataanmu yang jujur, integritasmu yang tepercaya, dan akhlakmu yang mulia. Aku memilihmu dan kubayar engkau dua kali lipat dari apa yang biasa diterima orang lain dari kaummu."
Muhammad pun menerima tugas itu dengan senang hati.
[Sebuah saji ulang dari Khadijah Ummul Mu'minin; Nazharât fî Isyrâ Fajril Islâm oleh Abduk Mun'im Muhammad Umar yang diterbitkan di Indonesia dengan judul Khadijah: The True Love Story of Muhammad, Pena Pundi Aksara, cetakan IX, 2010]
Demikianlah momentum awal perjumpaan Khadijah dengan pemuda Muhammad yang digelari masyarakat Jahiliah sebagai al-Amin (yang tepercaya). Inilah juga titik awal kisah cinta yang menjadi penghulu segala kisah cinta di dunia (Islam).
Sobat sekalian, yang namanya "galaw" karena pesona seseorang yang baru dikenal, bukan hanya monopoli para abege (anak baru gede) zaman sekarang. Galau juga pernah menghinggapi pikiran dan perasaan wanita matang seperti Siti Khadijah r.a. ketika itu. :O
Seperti apa galaunya pikiran dan perasaan Siti Khadijah r.a. karena pemuda bernama Muhammad ini?
Simak nanti di postingan untuk label Kisah selanjutnya ya.. :)
Adam Troy Effendy
By Pusaka Madinah
Published: 2012-04-23T13:12:00+07:00
Melebihi Kisah 1001 Malam: Kisah Sejati Cinta Sejati
5
411
reviews
15 komentar:
Ane tunggu kelanjutane...
Siap, insyaAllah segera Braderr.. :25:
iya nih asyik banget ceritanya.. :)
akhirnya.... ngepost syirah nabawiyah juga :p
ok seep ditunggu kisah brikutnya :D
Makasih.. insyaAllah.. moga bermanfaaat ya.. apalagi kisah selanjutnya insyaAllah penting banget dibaca ama wanita-waita karier masa kini.. ternyata Siti Khadijah r.a. itu punya wawasan dan pola pikir yang sama dengan wanita2 dahsyat masa ini juga kok.. :25:
gegara propokasi dirimyu juga sih... :6: :23:
btw, pijit-pijit g+1 nya atuh, nDhuk.. :18: :11:
:12:
mau ngakak tp ditahan inih :2:
postingannya jadi kisah cinta gene yak..
pasti bnyk muda mudi yg komen deh :g: :g:
"insyaAllah penting banget dibaca ama wanita-waita karier masa kini" ooh yeah....?! :g:
Hmmm... supicles, aku share ya
yweaaahhh dong!! :16: :19:
jiah.. napa mau ngakak?? emang ada yang lutchu di mari?? :10:
dan..kenapa ngakaknya malah ditahan-tahan segala?? tar jadi jerawat loh.. :3:
sekali2 cecintaan atuuh.. :4: btw, itu g+1 blom nambah ih! :c: pijit ateuh..
aww... kok supicles, Mbak Ami?? :2:
eh.. makasih ya.. udah sudi share.. Mbak Ami emang :8: deh!
Btw, positif si BK ada energi negatif di tubuhnya. Aku sering diganggu sejak dia curhat masalah penampakan seram dulu itu. Tapi sekarang aku pilih abaikan. Katanya sih komentarku ditertawakan 2 istrinya yang selalu dampingi dia. Oh iya, BK sekarang ikutan majelis Tabligh. Gpp, toh aku banyak inspirasi dari tweetnya dia yang penuh dendam dan ngamuk2 gak jelas itu
Wow.. perkembangannya sedemikian rupa toh. Well, memang tiap orang punya pilihannya masing-masing ya, Mbak. Semoga ada selalu kebaikan untuk yang bersangkutan dan untuk kita semua ya, Mbak. Aamiin. :25:
Posting Komentar