Mengenai “Aku dan Bapa adalah Satu”
Ayat itu, dalam Yohanes 10:30, sering dikutip untuk mendukung Tritunggal, meskipun pribadi ketiga tidak disebutkan di sana. Tetapi Yesus sendiri menunjukkan apa yang ia maksud dengan menjadi “satu” dengan sang Bapa. Dalam Yohanes 17:21,22, ia berdoa kepada Tuhan agar murid-muridnya “semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita adalah satu.”
Apakah Yesus berdoa agar semua muridnya menjadi satu kesatuan tunggal? Tidak, Yesus jelas berdoa agar mereka dipersatukan dalam pikiran dan tujuan, seperti halnya dia dan Allah –Lihat juga 1 Korintus 1:10
Dalam 1 Korintus 3;6, 8, Paulus berkata:”Aku menanam, Apolos menyiram, ....Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama”. Paulus tidak memaksudkan bahwa ia dan Apolos adalah dua pribadi di dalam satu; ia memaksudkan bahwa mereka sama atau menjadi satu dalam tujuan.
Kata Yunani yang Paulus gunakan di sini untuk “sama” (hen) berjenis netral, secara aksara: “satu (perkara),” yang menunjukkan persatuan dalam tindakan. Ini adalah kata yang sama yang Yesus gunakan dalam Yohanes 10:30 untuk menjelaskan hubungannya dengan Bapanya.
Ini juga kata yang sama yang Yesus gunakan dalam Yohanes 17:21, 22. Jadi ketika ia menggunakan “satu” (hen) dalam kasus-kasus ini, ia memaksudkan persatuan dalam pikiran dan tujuan.
Mengenai Yohanes 10:30, John Calvin mengatakan dalam buku Commentary on the Gospel According to John: ”Orang zaman dulu menyalahgunakan ayat ini untuk membuktikan bahwa Yesus adalah dari zat yang sama dengan sang Bapa. Padahal, di sini Yesus tidak berbicara mengenai persatuan dalam zat, tetapi mengenai kesepakatan antara dia dan sang Bapa.
Mengenai “Tiga dalam Satu”
New Catholic Encyclopedia: “Doktrin Tritunggal Kudus tidak diajarkan dalam perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Baru, bukti yang tertua terdapat dalam surat-surat Paulus, khususnya 2 Kor 13.3 (ayat 14 dalam beberapa Alkitab), dan 1 kor 12.4-6. Dalam keempat Injil bukti mengenai Tritunggal secara jelas hanya terdapat dalam rumus pembaptisan di Mat 28.19.”
Dalam ayat-ayat tersebut ketiga “pribadi” itu didaftarkan sebagai berikut.
-
1 Korintus 12:4-6 berbunyi: ”Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tatapi Tuhan adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.”
Apakah ayat-ayat ini menyatakan bahwa Bapa, Yesus, dan Roh Kudus membentuk Keilahian Tritunggal, bahwa ketiganya sama dalam bentuk, kekuasaan, dan kekekalan? Tidak! Bukti semacam ini, menurut Cyclopedia of Biblical, Theological, and Ecclesiastical Literature karya McClintock dan Strong, “hanya membuktikan bahwa ada tiga subjek yang disebutkan, tetapi hal itu sendiri tidak membuktikan bahwa ketiga-tiganya pasti tergabung dalam satu sifat ilahi dan memiliki kemuliaan ilahi yang sama.
Lebih lanjut, dari sumber yang sama:
Mengenai 2 Korintus 13:13 (14):”Kita tidak dapat dengan tepat menarik simpulan bahwa mereka (Bapa, Yesus, Roh Kudus) memiliki wewenang atau sifat yang sama.
Mengenai Matius 28:18-20 menurut sumber: “Tetapi ayat ini jika diambil begitu saja, tidak akan membuktikan dengan pasti bahwa ketiga subjek yang disebutkan masing-masing adalah satu pribadi, atau bahwa mereka setara atau bersifat ilahi.
Mengenai “Yesus menyamakan dirinya dengan Bapa”
Ayat lain yang diajukan untuk mendukung Tritunggal adalah Yohanes 5:18. Di sana dikatakan bahwa orang-orang Yahudi (seperti dalam Yohanes10:31-36) ingin membunuh Yesus karena ”ia mempersamakan dirinya dengan Allah.”
Tetapi siapa yang menyatakan bahwa Yesus menyamakan dirinya dengan Bapa? Bukan Yesus! Ia membela diri menghadapi tuduhan-tuduhan palsu ini langsung dalam ayat berikutnya (19):
“Maka Yesus menjawab mereka, katanya:...’Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya.’”
Mengenai “Firman itu adalah Allah”
Yohanes 1:1 berbunyi: ”Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”
Para penganut Tritunggal mengaku bahwa ini berarti “Firman itu” (Yunani, ho lo’gos) yang datang ke bumi sebagai Yesus Kristus adalah Allah yang Mahakuasa sendiri. Journal of Biblical Literature mengomentari bahwa jika bagian akhir dari Yohanes 1:1 dianggap mengartikan Allah sendiri, hal ini “akan bertentangan dengan ungkapan sebelumnya, yang mengatakan Firman itu bersama-sama dengan Allah".
Seseorang yang sedang “bersama-sama” dengan orang lain tidak mungkin sekaligus orang lain itu juga.
ARGUMENTASI DARI KITAB-KITAB IBRANI (PERJANJIAN LAMA):
“Para teolog dewasa ini setuju bahwa alkitab ibrani tidak memuat tentang doktrin tritunggal”.
(The Encyclopedia of Religion)
“Doktrin tritunggal kudus tidak diajarkan dalam Perjanjian Lama.” (New Catholic Encyclopedia)
“Perjanjian Lama tidak secara tegas maupun samar-samar memberitahu kepada kita mengenai Allah Tiga Serangkai..dan tidak ada bukti bahwa penulis tulisan suci manapun bahkan menduga akan adanya suatu tritunggal dalam keilahian.”
(Imam Yesuit Edmund Fortman, dalam The Triune God)
ARGUMENTASI DARI KITAB-KITAB YUNANI (PERJANJIAN BARU):
“Para teolog juga setuju bahwa Perjanjian Baru juga tidak memuat doktrin yang jelas mengenai Tritunggal.”
(The Encyclopedia of Religion)
“Kata Tritunggal atau doktrinnya yang jelas tidak terdapat dalam Perjanjian Baru."
(The New Encyclopedia Britannica)
“Sejauh itu menyangkut Perjanjian Baru, seseorang tidak menemukan di dalamnya doktrin Tritunggal yang aktual.”
(Bernhard Lohse, A Short History of Christian Doctrine)
“Bagi Yesus dan Paulus doktrin tritunggal jelas tidak dikenal;.. mereke tidak mengatakan apa-apa mengenai itu.”
(Prof. E. Washburn Hopkins, Yale University, dalam Origin and Evolution of Religion)
“Yesus Kristus tidak pernah menyebutkan perwujudan demikian, di mana pun dalam Perjanjian Baru tidak terdapat kata ‘Tritunggal’. Gagasanya baru diterima oleh Gereja 300 tahun setelah kematian Tuhan kita.”
(Sejarawan Arthur Weigall dalam The Paganism in Our Christianity)
AJARAN KRISTEN YANG MULA-MULA:
“Orang-orang Kristen yang mula-mula memberikan pengabdian mereka kepada Allah Bapa dan kepada Yesus Kristus, dan mengakui Roh Kudus, namun mereka tidak pernah mempunyai pikiran untuk menerapkan gagasan Tritunggal kepada kepercayaan mereka sendiri.”
(Sejarawan Arthur Weigall dalam The Paganism in Our Christianity)
“Pada mulanya kepercayaan Kristen bukan kepada Allah Tiga Serangkai…Halnya tidak demikian pada zaman rasul-rasul atau sebelumnya, seperti diperlihatkan dalam Perjanjian Baru dan tulisan-tulisan Kristen awal lainnya.”
(Encyclopedia of Religion and Ethic)
“Ajaran Tritunggal dari abad ke-4 adalah penyimpangan dari ajaran kristen yang mula-mula.” (The Encyclopedia Americana)
AJARAN BAPA-BAPA PRA-NICEA
“Yesus tidak sama dengan Allah yang menciptakan perkara-perkara.”(Justin Martyr, meninggal sekira 165 M)
“Keberadaan Yesus terpisah dari Allah. Allah yang benar dan satu-satunya; yang lebih tinggi di atas segala-galanya, dan selain Dia tidak ada yang lain.”
(Irenaeus, meninggal sekira 200 M)
“Yesus itu suatu ciptaan dan Allah itu yang tidak diciptakan dan tidak dapat binasa dan satu-satunya Allah yang benar.”
(Clement dari Aleksandria, meninggal sekira 215 M)
“Sebelum semua perkara ada, Allah berada sendirian.”
(Tertullian, meninggal sekira 230 M)
“Allah adalah Allah yang Esa. Pribadi yang pertama dan satu-satunya. Pencipta dan Tuhan dari semua; tidak ada yang dengan Dia, tetapi menghendaki dan membuat apa yang dulunya tidak ada, seperti menciptakan Yesus."
(Hippolytus, meninggal sekira 235 M)
“Sang Bapa dan sang Anak adalah dua hakikat.”
(Origen, meninggal sekira 250 M)
Allahua'lam.
UP DATE: Injil yang asli berbahasa dan beraksara Ibrani ternyata masih ada di Yerusalem.
0 komentar:
Posting Komentar