Semua orang yang mengenal tradisi Jawa atau setidaknya pernah berinteraksi dengan pribadi-pribadi Jawa di kehidupan sehari-hari pasti akan setuju bahwa peradaban Jawa merupakan salah satu ajaran kearifan lokal yang luhung dan patut dihormati. Meskipun demikian, sering hati kecil saya berbisik,"Untung aku bukan orang Jawa."
Mohon sabar dulu, jangan salah paham. Tenang, saya muslim dan Islam tidak mengajarkan rasisme, ya. Apalagi isteri saya sendiri juga orang Jawa, hehehe.
Lanjutan dari bisikan hati tadi begini, "Mungkin jika saya dilahirkan sebagai orang Jawa, saya tidak seberuntung orang-orang Jawa muslim yang ber-Islam dengan benar dan ikhlas. Mungkin jika saya dilahirkan sebagai orang Jawa, saya akan termasuk ke golongan orang-orang Jawa yang begini."
Dan Cinta kasih dapat dijalankan dengan setulus hati, tanpa iming-iming pahala/surga dan ancaman dosa/neraka. Itulah “agama” cinta kasih manusia, ketulusannya melebihi sembahyangnya agama-agama yang selalu berharap pahala dalam mensembahyangi Tuhannya. Berharap upah untuk suatu perbuatan kebutuhan diri sendiri. Pergi ke sekolah dengan berharap-harap mendapat bayar/upah dari kepala sekolah.
Rahayu
Fernando Noyo
Mei 11th, 2010 pukul 23:29
Memang benar dari dulu hingga sekarang kita orang jawa kususnya dan orang Indonesia umumnya selalu dihina,dilecehkan sama peradaban Asing atau budaya yang berasal dari luar jauh sana,sungguh ironis melihat hal itu kita sebagai orang jawa merasa tersinggung berat melihat hal-hal seperti itu,makannya kita sebagai orang jawa tidak boleh menyerah begitu saja,semua itu hanya proses pembodohan dan pembohongan untuk mengkaburkan buday kita yang sebenarnya ,makanya kewaspadaan terhadap pengaruh-pengaruh budaya dari luar kita tingkatkan ,karena hannya akan menyingkirkan budaya kita dan menganggapnya budaya dari luar yang lebih baik.
Lintang Joar
Juni 5th, 2010 pukul 00:28
Mari anak negeri semua,bersemangat lagi.Mari bangun negeri ini menuju puncak kejayaan.Aliran kejawen bukanlah aliran sesat,seandainya di ktp ada pilihan lain tentang status agama..Maka saya akan memilih agama kejawen dan meninggalkan status islam saya.Saya aja sekarang malu nentengin ktp status islam,katanya aja rohmatanlilalamin tp faktanya,terbukti sbagai agama teroris,agama paling ruwet,dan agama paling ngruweti agama liyane,kiyaine mbalonan,ingat saudara2 kalo islam menjajah kita terus2an pasti akan terjadi pemakaian sariat islam dalam dasar pemerintahan dan akirnya lihat faktanya di negara arab,ngeloni pembantu halal…Dan lain sbagainya. Jadi salen arapatek nggenah to
Suprayitno
saya tidak tahu apakah tuhan membenci dan mengutuk keputusan saya untuk meninggalkan agama-agama, yang saya tahu, banyak orang yang membenci saya karena agama mereka sering saya jadikan bahan olok-olok.
Suprayitno Oktober 5th, 2010 pukul 21:44
alloh....alloh, andai saja muhammad tak pernah lahir ke dunia, maka wajah alloh tidak seseram seperti yang sekarang.
Keyakinan memang tidak bisa disalahkan, tetapi banyak keyakinan yang membuat sebagian dari kita menjadi tolol. Tanda ketololan itu adalah merasa yang paling benar dan lebih tinggi dibandingkan keyakinan orang lain. Keyakinan yang tolol berawal dari tuhan yang super tolol.
Ciri-ciri tuhan yang tolol adalah tuhan yang penuh dengan kelemahan dan ketergantungan pada ciptaannya. Tuhan tolol dan lemah adalah tuhan yang tidak bisa bekerja dengan hukum-hukum-Nya sendiri, sehingga alloh itu seperti pengemis yang mesti minta tolong pada nabi untuk menjadi utusan-Nya. Bagi keyakinan saya alloh seperti ini adalah ALLOH MANIPULATIF, alloh palsu, makanya alloh yang palsu harus dimusnahkan/dibunuh supaya dia tidak mengotori jagad raya ini.
Suprayitno September 24th, 2010 pukul 14:39
@bima berkata :
...Allah sudah jelas menyatakannya sebagai kaum yang terkutuk?!....
koment saya : itulah wajah sangar tuhan atau allohnya orang islam/muhammad, kayak kurang kerjaan saja tuhan kok main kutuk-kutuk segala, tuhan apaan neh? Persis kelakuan preman pasar kan? tuhan seperti ini ternyata menjadi sembahan mayoritas orang indonesia, kaciaaaan deh.
makanya akan saya lawan tuhan anda.
Abu GosokFebruari 27th, 2009 pukul 14:45
ngene wae… pambukane iku bismillah sing ana wujude piye?
ya… semacam sesaji/persembahan gicuuu…
ntar gua kasih pahala hahahaha….
Sekali lagi. Untung saya bukan orang Jawa (yang begituan).
Komen-komen semacam itu bertebaran di situs kejawen ternama yang nama dagangnya sama dengan nama sang pemilik komen nomor 1 di atas. Saudara-saudara saya yang muslim Jawa banyak yang tidak menyadari adanya pembelokan akidah di situs yang sudah dikunjungi oleh 171.935 orang Indonesia yang sebagian di antaranya adalah muslimin.
Menit-menit pertama berada di situs tersebut, saya tidak melihat adanya kejanggalan. Namun, semakin lama saya cermati isi tulisan-tulisan di situ (termasuk komentar-komentarnya), naluri tauhid rasanya semakin jelas memberikan sinyal "awas", seperti sinyal warning dini yang dimiliki Spiderman, gitu..hehehehe.
Ketika membaca tulisan dengan judul Kejawen, Ajaran Leluhur yang dicurigai dan dikambinghitamkan saya sempat ikut simpati dengan keprihatinan sang penulis. Memang benar, setiap yang dijadikan "kambing hitam" pasti adalah pihak-pihak yang tidak bersalah, tetapi teraniaya. Konon, menurut sang penulis, pihak yang mengambinghitamkan ajaran kejawen itu adalah teologi-teologi asing terutama si "pendatang baru". Berikut ini ratapan memelas sang penulis. :D
Hmm... sungguh memprihatinkan ya? Siapakah yang si "pendatang baru yang keji ini?"
Rupanya pertanyaan itu dengan cepat terjawab dan saya melongo.. mangap..
Tidak berhenti disitu saja, kekuatan asing terus mendiskreditkan manusia Jawa dengan cara memanipulasi atau memutar balik sejarah masa lampau. Bukti-bukti kearifan lokal dimusnahkan, sehingga banyak sekali naskah-naskah kuno yang berisi ajaran-ajaran tentang tatakrama, kaidah, budi pekerti yang luhur bangsa (Jawa) Indonesia kuno sebelum era kewalian datang, kemudian dibumihanguskan oleh para “pendatang baru” tersebut. Kosa kata Jawa juga mengalami penjajahan, istilah-istilah Jawa yang dahulu mempunyai makna yang arif, luhur, bijaksana, kemudian dibelokkan maknanya menurut kepentingan dan perspektif subyektif disesuaikan dengan kepentingan “pendatang baru” yang tidak suka dengan “local wisdom”.
Hmm,...apakah ratapan-amarah yang bersemangat ini disertai bukti-bukti atau sekadar curhatan wuesmosi, Mas Ki Sabdo??
Saya lalu beri komentar yang intinya mengingatkan bahwa dalam setiap peradaban agung, selalu ada manusia-manusia bodoh yang merusak citra ajaran. Tetapi, bukan berarti lalu ajarannya yang salah, pengikut-pengikut bodoh yang salah. Waktu itu ingin sekali saya balik bertanya, "Sudah ganti berkali-kali presiden, Indonesia kok malah tambah parah. Pasti karena kebanyakan presiden kita itu (titik-titik)!" Apakah pandangan model ini bijak?? Tentu tidak.
Dan ini jawaban seorang muslim ingusan tentang komen Ki Sabda Alam di atas:
September 14th, 2010 pukul 11:31
@ ki sabdalangit:
begini bos, konsep pahala dan dosa itu ada di dalam ajaran agama ditujukan untuk umat yang awam. adapun orang2 khusus dalam agama, seperti para nabi dan wali Allah, memang gak pernah mikirin konsep itu.
Allah Mahatahu atas perbedaan potensi tiap ciptaan-Nya. Makanya Allah tiak main pukul rata aja sambil mengatakan konsep “pahala” dan “dosa” itu konsep omong kosong.
- dengan penyembahan minimum (yang kena iming2 pahala dan takut kena dosa): orang2 awam bisa masuk surga.
-dengan penyembahan maksimum (semata karena Allah): orang2 khawas/khusus juga masuk surga.
Allah terbukti Mahaadil ‘kan?!
Lebih lanjut, saya baca juga tulisan-tulisan lain di situs ramai itu. Salah satunya yang ini: Apakah Nasib Orang-Orang Ini Bergantung pada Agama?
Intinya tentang dua orang yang ditakdirkan terlahir dalam keterbatasan sehingga tidak mungkin menerima ajaran agama mana pun (orang ke-1 tinggal di pedalaman dan primitif, orang ke-2 di Jakarta tapi bisu-tuli-buta). Lalu dipertanyakan, "Apakah mereka berdua juga ditanya malaikat sesaat setelah dikubur ? Apakah ia pasti pula masuk neraka karena tak pernah mengucap kalimat persaksian (=maksodnya syahadat kalee.red.:mux) ?"
Beberapa komentar dari pengunjung terdahulu (yang untuk menemukannya musti ada roll back berkali-kali), memang jadi ikut-ikutan bingung... dan tampaknya mulai meragukan kebenaran agama... duh!.. (propaganda anti-agama penulis cukup berhasil tampaknya, hehehe)
Lalu saya sebagai wakil Islam menjawab (bersandar pada dalil Islam tentunya):
مَا يُبَدَّلُ ٱلۡقَوۡلُ لَدَىَّ وَمَآ أَنَا۟ بِظَلَّـٰمٍ۬ لِّلۡعَبِيدِ
Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.(Sura 50-Qaf (MAKKA) : Verse 29)
لَا يُسۡـَٔلُ عَمَّا يَفۡعَلُ وَهُمۡ يُسۡـَٔلُونَ
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai. (Sura 21 - Al-Anbiya (MAKKA) : Verse 23)
Ada juga tulisan yang temanya senada. Tetap "menertawakan" orang-orang beragama. Judulnya: "Siapa yang Masuk Surga?" Singkatnya, Ki Sabdo ini berandai-andai. Mengandaikan pada saat yang sama seorang muslim, seorang Kristen, dan seorang Marxis meninggal pada waktu yang sama. Menurut Ki Sabdo, kayaknya tiga orang ini di alam selanjutnya akan memandand alam akhirat dengan pandangan masing-masing. Ketika ada cahaya terang di alam itu, yang Islam akan mengira itu Muhammad Saw., yang Kristen akan mengira itu Yesus, dan yang Marxis akan mengira itu Sanctus Carolus Marx.
Well, intinya sih ini kampanye: ’religion no, spirituality yes’. dan ’agama saya Cinta’
Ini jawaban seorang muslim biasa untuk teknik berandai-andai beliauw ini:
September 14th, 2010 pukul 11:40
wew, gak sesederhana ini Ki sabda:
“Dari jauh mereka melihat cahaya. Itulah Jesus, kata Martin, sebentar lagi kelihatan cahaya lagi, itulah Nabi Muhammad kata Abdul dan untuk ketiga kalinya dilihat warna lagi, itulah Sanctus Carolus Marx kata Ivan Iwanovitch – seorang komunis yang sejati. Sampai akhirnya mereka melihat cahaya begitu kuat dan terang sehingga ketiga ruh dipenuhi cahaya dan kemuliaan. Hic es Deus kata Martin, Prinsip Hoffnung kata Iwan, itulah Tuhan Allah kata Abdul. ”
Kalo di Islam sih… begitu kita sampe di aalam kematian: KEMAHAESAAN TUHAN SEJATI itu dimaknai sama oleh setiap ruh.
jadi yang namanya organ otak, kecerdasan, nafsu, kesadaran pribadi, kalaupun masih bekerja, organ2 ini takberdaya untuk menerima KEBENARAN SATU PAHAM: PAHAM TUHAN YANG ESA.
MUXLIMO
September 14th, 2010 pukul 11:44
kalo bener di akhirat juga kita bisa saling salah paham dan salah menafsirkan REALITA SEJATI AKHIRATI, bisa2 sebelum mau ditanya sama para malaikat , mereka bertiga pasti minta waktu untuk debat dulu, malahan bisa debat sama para malaikat juga soal KEBENARAN SEJATI. hmmm… apa bedanya akhirat sama dunia, dong.
agama saya juga cinta: namanya ISLAM. tapi saya tidak menyanjung2 cinta, karena ia juga mahluk, bukan Tuhan.
MUXLIMO
September 14th, 2010 pukul 11:34
INSYAALLAH, MEREKA2 INI YANG MASUK SURGA:
Al-Baqarah (2) : 62
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
*orang2 shabiin itu orang2 penyembah bintang loh… kok bisa masuk surga juga???
Intinya, semua yang tidak menyekutukan Allah dengan apa pun juga (termasuk dengan ego intelektualitasnya sendiri, tidak menuhankan kebijaksanaan diri sendiri) dijanjikan masuk surga.
Semoga kita tergolong yang masuk surga juga. amin.
Mengapa beliau ini sibuk memikirkan Perbuatan Tuhan,sih? Kenapa tidak memikirkan diri sendiri yang punya sifat anti-agama (Islam) begitu? Sebarkan saja kejawen dengan bijak dan eling, gak usah pake kampanye anti-agama segala deh..
Lebih lanjut, saya coba masuki beberapa situs yang terafiliasi di situs itu, terutama yang "beraroma" Islam. Ternyata situs-situs afiliasi tersebut terhubung dengan situs "Islami" yang terkait juga dengan faithfreedom dan JIL, dua organisasi rapi yang begitu taktis melecehkan Islam dan berusaha menggoyahkan keteguhan iman para muslim pada agamanya sendiri. Hehehe.. ketauan deh.. Dan inilah contoh kesuksesan mereka:
Februari 17th, 2010 pukul 10:34
matur nuwun ki. Alhamdulillahi Robbil Aalamiin
Novianto
Februari 11th, 2010 pukul 21:58
Assalamulaikum,
Saya kebetulan lewat, sewaktu saya search “energi sabdo langit.” Mau tanya, apakah mungkin kesabaran, kesadaran, dan keikhlasan yg tinggi bisa mendekatkan kita ke guru sejati. Mungkin kah tanpa sadar kita bisa mencapai tingkat luduni dan mencapai tingkat sifat Illahi. Saya suka bingung apakah memang saya tahu atau memang saya mau. Apakah memang sejati kita mempunyai warna lebih gelap dari kita sendiri. Saya kadang2 juga melihat sewaktu meditasi, saya (sejati) dikelilingi oleh banyak orang; siapakah mereka. Mohon petunjuknya.
Joko
Februari 17th, 2010 pukul 22:36
Assalamualaikum
salam cinta dan kasih yang dalam, terimakasih atas tulisan yang terasa damai untuk dibaca, penebar kemuliaan disaat orang membutuhkan, terima kasih krn aku juga pingin nimba ilmu yang bisa kuraih.
sangat senang dengan blog ini
Terima kasih
Pada titik inilah, saya menetapkan posisi saya di antara mereka.
September 16th, 2010 pukul 21:31
**SILAKAN HAPUS KOMEN INI VIA MODERASI KALO GAK MAU BELANGNYA KETAUAN, YA
DI BLOG KEJAWEN ADA BAGIAN INI—>”ISLAM PENCERAHAN”
TERNYATA ISINYA KEJAWENISASI DAN LIBERALISASI ISLAM. *geleng2 kepala
orang yang melihat dengan cahaya gakan ketipu dengan kepalsuan yang dibungkus kesantunan, prens…
Lalu dengan gesitnya, Ki Sabda Langit (lan konco-koncone) turun ke bumi.
September 19th, 2010 pukul 03:49
Bung Muxlimo yth
Saya selalu menyimak komentar2 anda. Ternyata anda sibuk menebar prasangka buruk, dan gemar labelisasi orang lain dengan prasangka buruk anda sendiri. Cobalah lebih dewasa…sebab tanpa disadari panjenengan sedang “bertarung” dengan hati anda sendiri. Ada sesuatu dihasilkan dari pekerjaan menabur kata-kata tuduhan, kata-kata su’udhon, kata-kata penghakiman, labelisasi terhadap orang lain. Yakni; jika ternyata tuduhan tsb salah, berarti penuduh telah melakukan fitnah kejam, minimal memperolok orang lain. Apakah yg seperti ini yg layak disebut akhlak yg karim ?
Meludah ke arah datangnya angin, ludah akan menerpa wajah sendiri.
salam karaharjan
SABDå
September 26th, 2010 pukul 01:55
Muxlimo yth
Saya perhatikan dari awal, hampir tak ada konstribusi yang positif dari kehadiran anda di forum diskusi ini. Di balik simbol-simbol periang dan sikap slengekan anda, ternyata komen-komen anda samasekali tak ada faedahnya, kecuali gemar menebar kebencian kpd banyak orang. Bla..bla..bla..
Hmm... sebenernya siapa sih yang "sibuk menebar prasangka buruk, dan gemar labelisasi orang lain dengan prasangka buruk" sejak awal itu?? Dan apakah yang dimaksud Ki Sabdo dengan "kontribusi positif" itu yang melecehkan orang-orang beragama, mengagungkan pluralisme buta, dan spiritualisme senewen..eh..kejawen?? Duh, mangap deh.. saya bukan muslim abangan, saya muslim beneran :D
(Hebatnya, komen-komen "anak-buah" Ki Sabdo yang vulgar dan seenaknya ngejekin orang-orang beragama sebagai bodoh-tolol, Muhammad sebagai si nabi impor, konsep surga-neraka, dll udah dihapus untuk tetap menjaga wibowo situs keramat)
Lalu, dengan meniru "jurus Ja-im" Ki Sabda,
Anda harus mahfum disini bukan Blog yang membahas tentang Islam kulit ( cangkang ) secara global, namun di Blog inipun tak perah menolak, mengusir, menghina, menjelekan, memaksa, memfitnah siapapun yang hadir dan mampir.
Ini juga omong kosong. Buktinya, semenjak Ki Sabda turun ke bumi, yang namanya MUXLIMO diam-diam dicekal (dibanned) di situs keramat itu. MUXLIMO cuman bisa masuk, tapi gak bisa komen lagi. heheheh... membungkam orang dengan santun. :D
Apakah karena kebenaran Tauhid begitu merusak misi keluhuran kejawenisme?
[baca juga: Kalimat Logis yang Disukai Iblis]
Eh, udah dulu ah.. :D Demikianlah, silakan Sobat-sobat nilai sendiri karena saya juga bukan bener sendiri. Kapan-kapan kita sambung lagi. Mudah-mudahan gak pada kapok main ke sini. :) Salaam.
N.B:
Saya yakin Ki Sabda Langit baca postingan ini, tapi saya sangsi beliauw sudi turun ke bumi dan nemplok di blog ini untuk komen. Pengalaman saya dengan mereka di kehidupan nyata, kebanyakan orang kejawen itu cuma jago kandang. So, buat para pembela teguh Ki Sabda seperti Wonkawam, Suprayitno, O'on, Satria Pengging, dll.. silo..monggo rame-rame sowan ke mari. Jangan kuatir..di sini tidak akan ada pembungkaman kok... :)
By
Published: 2010-11-05T14:18:00+07:00
Untung Aku Bukan Orang Jawa
69 komentar:
ronda :7:
postingan yang menarik,,,
mampir aaaaaaaaaahhh..........!!
wkwkwkwk mangga, Kang.. ulah kapok ah.. :3:
assalamualaikumm... terus berjuang sobat hehe... Mux tentu tau Ayu Utami kan?.. novelnya laris sekali dan pesannya ya hampir sama dengan sabda langit ; ajaran lokal/kejawen lebih baik dari islam yg asing....di blog, saya pernah mendialogkan buku itu dgn buku Syed Naquib al-Attas untuk menunjukan bahwa islam juga punya ajaran luhur mencakup hal hal yg diajarkan kejawen (sebatas yg dipaparkan si Ayu Utami)... salam :)
Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh, Mas Ayub Daud yang dirahmati Allah Swt..
Alhamdulillaaaah.. makasih atas dukungannya, Mas.
Wadaw, iya Mas.. ane tau si Ayu Utami itu.. dulu.. skripsi saya waktu mau ngambil gelar (duniawi) sarjana justru objek penelitiannya itu Novel Saman yang dikaitkan dengan filsafat dan psikoanalisis humanistik-nya Erich Fromm.
(Dulu saya ini humanis banget lo, Mas.. :14: alhamdulillah Allah menyelamatkan saya dengan menjerumuskan saya pada keilmuan tauhid Islam.)
MasyaAllah, saya akan segera berkunjung ke blognya, Mas.. senang bertemu teman seperjuangan. :16: maaf alay hehehe xD
Lapor Mas! blognya yang "Ngaji Online" (http://ayub-ngajionlie.blogspot.com/) kok gabisa dibuka ya?? :10: sedangkan yang di fiksi manis kayaknya postingan terkait Syaikh Naqib al-Attas gak ada ya? Buka dong Mas.. ane pengen baca.. :9: <-- alay lagiii :g:
awalnya aku kira isinya rasis...ternyata mengkritisi paham kebatinan ke-jawa-en. Btw, aku nunggu sequelnya...judulnya: "Untung Istriku Orang Jawa" ya Kang :)hahaha...
-Arbi-
ALHAMDULILLAH .
wakakakak.. kalo judul postingan yang itu sih.. udah lama dibuat.. tapi GAKKAN PERNAH diposting ah.. soale ane kan phemalooo... :4: :g:
Alhamdulillah, Mas Khoirul Anam :25:
Colour fontnya kalau bisa jgn warna oren gan, cepet capek ane bacanya.
Infonya keren keren...
Keep posting ya gan :-)
Uppss..makasih, Bro udah ngingetin :8: Maklum postingan lama jadi amburadul setelah baru ganti template baru.. :14:
Sip, I'll keep posting, inshaAllah.. hope You keep reading, O.K. :] :D
*barusan diedit ulang postingan. Met enjoy bacaa... :16:
sebagai muslim yang kebetulan saja bersuku jawa, omongan orang orang yang pada dasarnya anti Islam dengan berlindung pada kedok "kearifan lokal"/kebudayaan luhur atau apalah namanya, bikin saya geleng geleng kepala. memang tantangan utama syiar Islam di tanah jawa adalah keengganan masyarakat untuk meninggalkan tradisi lama yang bertentangan dengan Islam.
iya mas, setuju. yang saya takutkan juga begitu. takutnya PEMBENARAN ini yang disebarkan oleh KAFIRUN membuat Saudara-saudara ku yang bersuku jawa terhalang dari masuk ISLAM secara KAFFAH. padahal kalau mau jujur....kita semua aslinya ORANG ARAB koq yang sedang merantau ke seluruh pelosok dunia dalam rangka program RAHMATAN LIL ALAMIN. makanya kalo ke mekah itu sebenarnya kita pulang kampung, baik dalam artian umum maupun artian hakiki. disana lah kita nanti di kumpulkan menuggu hisab.
Subhanallah walhamdulillah...
Setuju sekali, Mas.. :8: Allah menyukai dan menakdirkan adanya perbedaan itu bukan untuk dijadikan iman yang mendarah daging ya.. bukankah ayat Quran yang sebenar2nya menyatakan siapa Tuhan itu berjudul al-Ikhlas? artinya kan musti ikhlas.. bahwa jati diri sejati kita ini adalah keislaman, bukan kesukuan ya?!
Makasih banyak atas tanggapan berharga ini, Mas.. :21: ini membuktikan bahwa tulisan saya ini memang bukan tulisan SARA ya ..alhamdulillaaah.. :)
jadi tercerahkan saya.
Makasih mas.
Subhanallah walhamdulillaah.. makasih kembali, Mas Royyan.. moga gak kapok ya main ke sini :D
Muxlimo = molimo =Mabuk,main,maling,madon,madat.......
ha-ha-ha.. banci kejawen manas.. masih kurang? Nih ditambahin deh..
http://lh5.googleusercontent.com/-PswYam_0RrA/UL7uxq0ELiI/AAAAAAAAHuA/_4yslQkH-hQ/s50/haxan.tah.gif
Antox
Ane orang Jawa Kalo "Muxlimo artinya Muslimlah" bukan molimo kagak nyambung tuh... aghh pasti jawa coret tuh yg komen...http://lh4.googleusercontent.com/-TyREKW_M5kk/UHWB-NoSdqI/AAAAAAAAGKY/mkOY-FvruaQ/s18/maenya-sih.gif
:-?
wah yang ginian aku ngga ikutan dulu
kang mux dulu perang disono ya :D
aku dulu juga seneng nongkrong disana,
cuman jadi pembaca doang sih...
pinginnya sih belajar ajaran leluhur
cuman kok ati kecilku merasa kurang nyaman
apalagi ketika yang dibicarakan tentang RI1
soale aku ngga suka politik...
jadi sekarang jarang kesono lagi
wkwkwk biarin aja, Mas.. biasa lah..kejawen.. :6:
Yang ane perangi kan bukan orang Jawa, melainkan kejawen, yaitu kebatinan setan alas yang dibungkus kesantunan a la orang Jawa.<-- artinya memfitnah keluhungan budaya Jawa.
hu uh.. itu perangnya waktu blog ini baru jadi.. wkwkwk jadi kayak musuh bebuyutan ya?! :D tapi emang bener kok, yang diperangi tauhid itu ya golongan semacam ini, bicara kebaikan via kebatinan padahal kebatilan.
KEBATINAN - KEBATILAN <-- cuman beda 1 huruffffff tapi itu-itu juga :-"
Alhamdu lillah Mas Hajirin dengerin tuh bisikan hati kecil yang sebenernya insyaAllah adalah teriakan ruh yang menolak kesyirikan. :8:
Sering berkunjung kemari, tapi baru komentar di sini.
Saya kenal blog ini dari blognya kang Qirad Moerad. Kebetulan sewilayah tempat tinggal dan sewilayah hobi dan kepercayaan.
ijin nyimak aja ya kang, dulu pernah adpet pelajaran tentang islam abangan dan sejenisnya dari jaman SD tapi kurang tau kayak gimana jelasnya, di sini dapet tambahan yang sangat banyak. Menarik juga menyimak diskusi dengan ki siapa mungkin namanya.
ha ha udah kedung nama ane disebut....selamat datang di blog sarang Kang Khaerul,,,,,
sering2 dong komeng dimari kang, itung2 naymbung tali silaturrahmi.....
terus terang saya bahagia kang Khaerul bisa sempetin juga mampir di sini....
mohon maaf Kang Mux...terpaksa saya yang nyambut tamunya Kang Mux...
alhamdulillah.. lam kenal, Wet Khairul :)
hehehe.. gapapa, Wet.. ga usah minta maaf segala dong..justru ane yang makasih :D
ngomonk taek a ikuuu。。。。。cocot amohh koyo cocotku
tapi lucunya kata t**k itu keluar dari mulut mu.
to banci kejawen http://lh5.googleusercontent.com/-PswYam_0RrA/UL7uxq0ELiI/AAAAAAAAHuA/_4yslQkH-hQ/s50/haxan.tah.gif
Untung saya bukan orang Jawa (yang begituan)...Nyeureud eta mah kang.. hehe
hehehe, Kang Dede.. pami tos diseureud ngalawan keneh, wayahna urang kowowot nya?! :11: :3:
salam kenal buat mas2 numpang nimba ilmu
Salam kenal balik, Mas Agus.. jika ada ilmu yang bisa ditimba dari sini.. tetapkan itu dari Allah bukan dari penunggu sarang ya.. :25:
Assalamu'alaikum....
Pertama baca judulnya sempet gimana gitu, dihati :) saia jawa tulen e mas, begitu baca yayayayaya mengerti. Alhamdulilah saya dilahirkan dikeluarga yang mengerti agama, jadi nggak ikut - ikutan seperti tertuang ditulisan yang biasanya diambal-ambali ini TRADISI ....
Sungguh tulisan yang membuat diri berkaca dan semakin bertambah ilmu agama ....
Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh, Mbak Idha.. sempet gimanaaa gitu ya ama judulnya :D hehehe, maaf Mbak.. itu sekadar teknik penjudulan aja. :21:
alhamdulillah, Mbak dan keluarga bukan orang Jawa yang "begituan" ya :D
ngapunten, kalo saya sangat meyakini semuannya agama, kebathinan ato apapun, dalam arti sebenarnya, akan bermuara ke satu tujuan, tuhan. manusia yang membuat semua jadi sesuai kepentingannya. dalam bahasan ini mungkin biarlah orang jawa berbicara dengan tuhannya. biarlah semua orang berbahagia dengan anugerah tuhan yang diberikan bersama kelahirannya. dan , alhamdulillah, saya sangat berbahagia tuhan menakdirkan saya terlahir sebagai orang jawa.
{kalo saya sangat meyakini semuannya agama, kebathinan ato apapun, dalam arti sebenarnya, akan bermuara ke satu tujuan, tuhan.}
Kalimat yang di atas itu yang tidak berterima bagi muslim yang waras sebab itu pola pikir pluralisme yang tidak sesuai dengan prinsip Islam. Kalimat sisanya tidak bermasalah.
asalamualaikum....
begini akang saya mau tanya, jadi yang menjadi akang sangat tidak setuju dengan ajaran kejawen itu apa ?
dan apa alasannya ?
tolong beri saya pencerahan yang bisa memperkuat iman saya, dan saya doakan allah membalas kebaikan orang seperti anda, amin
kalo gak keberatan disini saja kang ibenkx@ymail.com
Alaikumsalam, Mas.. pandangan kami mengenai kejawen lebih rincinya bisa dilihat di sini Kalimat Logis yang Disukai Iblis.
weh kok ndadak serem yo.
gimana klo logat kesukuannya d tiadakan?
ben lebih tees.
cos kalo saudara menghilangkat sifat jawa,
akan hilang juga jawanya.
taruhannya nyawa berani?
anda harus ngaji dulu ke pesantren ... Pacitan jawa timur.
mohon jangan d usik kejawennya, itu memang olah oknum yg mengaku kejawen. Kalo guru jenengan bener penganut TAUHID,
pasti biso nyampe kesini..yah kesini
mohon lebih bijak akang,
silahkan d konsulkan bener sama guru jenengan.
aku kadung cinta sama blog ini.
sayang cuma karna tulisan yg begituan,
anda menghancurkan harapan saya.
bagaimana kalo saya berdoa supaya SK(semacam surat tugas)
Yai jenengan d ganti?
pas ngak ya kalo saya mengaku beragama, Tauhid Muhammadurrosullloh?
kejawenkah saya?
sopan santun "sesaji"
kita hidup tidak sendirian d dunia ini.
butuh toleransi,begitu juga dg berkeyakinan.
jg keras keras to.
Pesantren di Pacitan Jawa Timur itu mencampurkan yang haq dan yang bathil.
Islam ya Islam, gak ada Islam tapi jawa, islam tapi sunda, islam tapi suku-suku. <--- Dalil soal ini ada, masa kyai pacitan gak tau.
Kami di sini menyampaikan kebenaran, bukan mau cari popularitas, bukan mau cari simpati, bukan mau menggalang massa. Tidak ada paksaan untuk tetap di sini atau sebaliknya.
Asal Anda tahu, Abah Siradj kalau berhadapan dengan orang tak tahu mengaku tahu, pertama disampaikan beliau tauhid itu, tapi kalau sudah disampaikan masih ber-otak jahil juga, biasa langsung diusirnya daripada diajar tauhid makin mabuk. Artinya orang itu hijab jahiliyyahnya terlalu tebal meskipun mengaku Islam.
Akhlaqul karimah "lembut":ada waktunya dan siapa yang pantas menerimanya. Demikian juga dengan akhlaqul karimah "keras": ada waktunya dan siapa yang pantas menerimanya. Buka al-Maidah:54. Masa' kyai pacitan tak tahu beginian.
Nah, itu juga saya lakukan di postingan ini. Puas?!
KEJAWEN UDAH MULAI GAK LAKU, BERBAGAI CARA "PENDEKATAN" DILAKUKANNYA :P
puas?!
orang paham mengaku paham
orang paham mengaku tidak paham
orang tidak paham mengaku tidak paham
orang tidak paham mengaku paham
hehe bermain dengan temen waktu smp
baru bab 'aqidatul awam'
bener juga peribahasa
"air beriak tanda tak dalam"
ilmunya bagus. penerapannya wuiih
jauh jack.
mending jangan posting bab 'sir' kalo belom nyampe sendiri
kekeke(maklum dah tua jadi sering batuk batuk
islam agama yg sempurna, jadi aku harus berbahagia
huhuhuhaaa
cukup dilayan dengan ini:
http://lh5.googleusercontent.com/-PswYam_0RrA/UL7uxq0ELiI/AAAAAAAAHuA/_4yslQkH-hQ/s50/haxan.tah.gif
sya juga Org Jawa , tpi Untung udah Transmigrasi jdi lepas dri adat ke jawen.
Alhamdulillah, Mas Pram.. :8: diselamatkan Allah dari jerat kesukuan yang menyesatkan ya.. kalau kesukuan yang wajar2 aja sih gapapa ya :D
alhamdulillah.. saya algifary" smoga Allah slalu menjaga kita di setiap turun dan naiknya nafas ini dalam berjuang meluruskan iman, islam, tauhid dan pengamalan nya... Maju Terus kang....
maju terus tafsiah kan aqidah, iman, islam, tauhid dan pengamalan.... dari hal2 berbau IBLIS.....
Siap-laksanakan! :D makasih banyak atas dukunannya ya. Ya.. kita wajib mematahkan hujjah-hujjah palsu kaum laknatullah itu ya, Wet! makasih udah sudi kunjung dan komen. btw, foto hasil jepretanmu yang B/W ane suka! :8:
Assalamualaikum Mas
Maaf kalau ada salah2 kata, yang pasti saya bukan orang jawa tapi saya dari indonesia timur..
Menurut saya, kalau belum bener bersyahadat(menyaksikan) jangan posting yang beginian donk.. lagi pula paling yang anda dapat itu dari "apa katanya" so belum pasti, sedangkan tuhan Allah SWT itu sudah pasti, hehehe..
ada hadist qudsi mengatakan " Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya "
Sorry sok tahu
ya, benar kamu sok tau.. sebab komentar kamu tu out of topic abis.. jadi sangsi saya kamu paham yang kamu tulis sendiri
"Yang Mengenal Dirinya Yang Mengenal Tuhannya" <-- ini bahasa buku, aku tau banget.
mau bela kejawen? silakan saja..tapi salamku haram untukmu. Sebab ada sabda Rasulullah Saw. melarang kita berpegang pada selain akidah, apalagi kalau cuma kesukuan. makan tuh suku.
kata pepatah : ANJING menggonggong kafilah berlalu saja kang. lanjuuttt... menunggu postingan selanjutnya sambil ~O) ~O)
Postingan selanjutnya? Siaap, Brad.. ...wani piro? :-"
saya juga orang jawa, tapi saya gak dilingkungan kejawen. Alhamdulillah, sekolah juga diskolah yg bener :)
makasih postingnya mas, nambah wawasan saya :)
mohon pencerahannya kang mux
saya tunggu jawabannya kang mux.
Sip, Brad :8:
pertanyaannya apa Mas?? :10:
Assalamu 'alaikum wr.wb. Alhamdulillah terimakasi kang. wejanganx sangat sangat meluruskan bgi yg org2 yg mau mnempuh jln lurus dalan ISLAM, mnurut faham saya SUKU JAWANYA TIDAK ADA MASALAH, malah itu adalah salah 1 tnda dr kbesaran ALLAH SWT, yg jadi masalah adalah kebiasaan SEBAGIAN org2 jawa mncampur adukkan antara ajaran hak dgn kebatilan, demikian juga d suku2 lain banyak kejadian yg seperti itu, alhamdulillah ALLAH telah mnakdirkan salah satu hambanya d jaman sekarang tuk meluruskan hal2 semacam itu secara jelas n tegas dgn ILMU TAUHID. trus berjuang bang MUX, do'a n dukungan kami teriring, moga ridho ALLAH snntiasa menaungi.
Walaupun isinya bagus, tetapi hindari judul yang provokatif.
searching tauhid hakiki ahirnya sampai juga di rumah saudara .. ijinkan saya menyampaikan :assalamualaikum warohmatullah hiwabarokhatu
alhamdulillah... saya cuma bisa "senyum", setuju---> sama kang Mux,
Salam 'alaikum kang!
punten rada teu sopan sambil ngopi~O)
Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh, Bang Sai.. betul Bang..bukan suku Jawa-nya yg bermasalah di sini..melainkan kelakuan org2 kebatinan yg keterlaluan.. dan di Indonesia kebatinan yg paling semangat dan paling culas merusak umat ini ya kejawen. maka kejawennya yang utama kita tembak di sini. :D
Well.. kalau judulnya gak provokatif.. Mas Bismar kan gakkan tertarik untuk baca dan komen di sini ya.. hehe :D
Ini sekadar menerapkan teknik penjudulan yang saya dapet di bangku sekolah kok, Mas :^
Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh, alhamduliullah, Mas Dedy :)
Alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh, alhamdulillah.. mangga Kang..ulang sungkan di dieu mah.. *nyodorkeun ~O) deui.. :D
Posting Komentar