Solomon's Compass |
Orang-orang pintar di Barat penyelidikannya baru sampai ruang angkasa, sedangkan Islam, pengetahuannya sudah melampaui maharuang.
Orang-orang Barat pergi ke ruang angkasa saja masih memerlukan (membawa) zat asam, sedangkan Islam sudah mempergunakan zat mutlak.
Kalau kekurangan atau kelebihan zat asam, manusia akan mati. Sedangkan, kalau kelebihan zat mutlak, manusia akan hidup sehidup-hidupnya (hayyun sehayyun hayyun-nya).
Orang Islam pergi ke Bulan tidak perlu lagi membawa zat asam. Bahkan, bisa pergi ke mana pun (alam mana saja) tanpa zat asam, cukup dengan mempergunakan zat mutlak saja. Pengetahuan mengenai zat mutlak ini hanya Islam yang memilikinya. Rahasia zat mutlak ini tidak bisa disebar-sebarkan di luar Islam.
Air itu bukanlah zat cair, melainkan zat kental. Buktinya, tidak bisa kita bernapas dengan air yang masuk ke hidung. Manusia itu hidup di dalam zat cair (zat asam). Itulah sebabnya, selama manusia hidup di permukaan Bumi masih bisa hidup (bernapas) karena ada zat cair (zat asam).
Coba jika kita bisa menggunakan zat mutlak, tidak perlu menggunakan zat asam lagi. Cobalah pecahkan masalah zat mutlak ini. Allahu'alam.
(materi pengajian hakiki oleh Syaikh Sirad)
By
Published: 2010-11-11T11:00:00+07:00
Tantangan bagi Para Ilmuwan
9 komentar:
zat kental ya Kang? bedanya dengan zat cair apa? prasaan waktu sekolah dijelasin air itu zat cair deh...
-Arbi-
"Orang-orang Barat pergi ke ruang angkasa saja masih memerlukan (membawa) zat asam, sedangkan Islam sudah mempergunakan zat mutlak."
maksudnya orang islam pergi ke bulan dan ruang angkasa dengan jasad lengkap ya kang?
-Arbi-
Heheh iya, Bang.. tapi dalam kajian tauhid, air adalah bagian dari zat-asam (zat-sifat) yang "lebih padat" daripada udara. Makanya dibilang zat kental karena dalam paradigma ini zat-sifat yang lebih cair itu ya udara krn bisa dihirup.. Allahua'lam.
Iya, bahkan bukan hanya langit ke-1 saja.. bisa ke mana-mana sebab sudah pernah disunahkan oleh Nabi Muhammad Saw. hingga ke Sidratul Muntaha. Ketika itu, Rasulullah sudah bertubuhkan zat-mutlak. Jadi gak perlu oksigen lagi karena udah pake "baju astronot" buatan akhirat, hehehe. Allahua'lam.
sampai saat ini pun ulama masih banyak berdebat tentang bagaimana rosul dulu mikraj, apakah pakai jasad lengkap atau ruhani? maka terjawablah sudah misteri ini.
mudah2an kita bisa sampai pada tahap ini ya kang, begitu pula para ikhwan sesama murid abah siradj. karena yang namanya pengikut ya mengikuti, persis sebagaimana yg di-ikuti dulunya.
-Arbi-
Iya, Bang.. konon neraka itu diharamkan untuk membakar wujud yang berbentuk manusia (Rasulullah bisa masuk ke neraka karena api neraka otomatis padam ketika itu). Adapun yang dibakar adalah sifat-sifat kebinatangan dan kesetanan yang ada di diri manusia itu. Setelah habis terbakar, baru bisa dapat syafaat. Allahua'lam.
Aaamiiin ya Rabb al alamiiin.. iya, Bang.. moga-moga kita cepet bisa ketemuan di zat-mutlak ya.. jadi gak perlu ngetik2 kayak gini lagi.. |:-D| :}}
ketemuan di zat mutlak iya dong tentunya :) tapiii ngetik perlu juga buat syiar kang...maksudnya ngawur2an hahaha...http://1.bp.blogspot.com/-vFlfXDrLRgM/UE4rgBnKAjI/AAAAAAAAFcQ/Cx7inRV1Adg/s1600/ngakak.gif
justru ngawur2an itu "bumbu" pelezatnya, 'kan Bang?! :20: (*padahal mah udah bawaan dari orok ngawur..ahahah! :3: )
hihihii...mudah2an ngawurnya kita ga seperti muwwahid abunawas yaa...ngawurnya sudah akut. kalo ibarat kanker sudah stadium 4 tuh...hahaha
kangux mau dibikinin "kopi panas-dingin" atau "es teh hangat"? ~O)
Posting Komentar