Sambil lalu, dia bilang bahwa Tuhannya adalah permainan bola basket (padahal negaranya itu sama sekali tidak terkenal sebagai juara basket, ahahahaha). Lalu, dengan agak serius, dia berkata lagi, bahwa Tuhannya adalah jiwanya (soul). Kubalas pula dengan santai,"Jiwaku itu buatan Tuhan, bukan Tuhan itu sendiri." Dia lalu diam seribu bahasa, heheheh.
Materialisme pada prinsipnya meyakini bahwa dibalik fenomena alam tidak terdapat kekuatan gaib. Alam berjalan dengan semestinya, disebabkan oleh materi yang merupakan unsur semesta yang tak terbagi dan kekal. Satanisme lebih lucu lagi, mereka menamakan dirinya Satanis, tapi juga tidak percaya adanya setan, bwaahahahah.
- Ketika kamu mengatakan hal tentang Somalia itu, tandanya kamu bukan tidak percaya Tuhan ada, tapi tampaknya kamu telah merasa dikecewakan Tuhan. Bahwa menurutmu, harusnya Tuhan itu “adil” dan “baik”.
- Tuhan itu bertindak sesuai dengan Keinginan-Nya, bukan berdasarkan keinginan kita, makhluk yang selalu menuruti hawa nafsu. Tuhan itu bebas dari prinsip baik dan buruk. Karena Tuhanlah Pencipta baik dan buruk itu. Keadilan Tuhan pasti sangat berbeda dengan keadilan manusia di meja persidangan, hehehe.
- Hal-hal buruk yang terjadi di Somalia, bisa saja merupakan hukuman (karena mereka bertindak zalim terhadap diri mereka sendiri) atau bisa jadi merupakan ujian bagi mereka (untuk berkembang menjadi sebuah masyarakat yang lebih baik), seperti arang di dasar bumi yang ditekan dari berbagai arah sehingga ia menjadi sebutir intan, benda batten keras dan batten berharga di bumi.
Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.(Q.S. Qaf : 29)
- Jika kamu mati, lalu nyawamu; intelektualitasmu; keunikan dirimu, hilang begitu saja, seperti debu tertiup angin, hmm… saya kira tidak demikian. Jiwamu; intelektualitasmu; keunikanmu itu terlalu keren untuk musnah begitu saja. Kalau begitu, benar2 terbukti humanisme itu nonsense yah, hehehehe xD
- Orang-orang atheis umumnya memandang diri mereka lebih pintar daripada orang-orang beragama. Padahal, Tuhan sendiri memandang mereka itu lebih dungu daripada manusia prasejarah zaman batu yang menyembah bintang-bintang. Ini masuk akal karena manusia-manusia primitif ini terbatas secara logika, tetapi jiwa dan iman mereka tidak buta. Mereka mengakui ada kekuatan besar di luar diri mereka yang mengatur alam raya.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
*orang-orang shabiin adalah para penyembah gemintang.
Allahua‘lam.
By
Published: 2010-11-19T14:21:00+07:00
Mengapa Ateisme Itu Lucu
17 komentar:
Asli keren!
Alhamdulillaaah (segala puji hanya hak Allah).. makasih banget atas apresiasinya, Cep Dulur Achmad Ratsbane.
Komen ini malah jadi pengingat sayah buat ngerapihin tulisannya yang jadi "beda" setelah ganti template..hehe. Hatur nuhun, Lur! :8: insyaAllah nanti kalo udah lebih luang ane rapihin semuah. :25:
Hi Kang Mux, nanya yaa ... :)
"Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh , mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Q.S. Al-Baqarah: 62)"
pigimana ceritanya ya orang2 shabiin bisa masuk surga? secara mereka kan penyembah bintang dan dewa-dewa? apa saya yg salah baca redaksinya nih? binun...
-Arbi-
hehehe.. mengenai tafsiran akuratnya memang hanya Allah yang Tahu ya, Bang.. tapi.. mungkin bisa kita ambil analisis bahwa kaum shabiin ini kaum yang memang amat primitif (belum tersentuk tauhid model mana pun, apalagi tauhid terkeren seperti Islam).
Allah Swt. menghargai pola pikir mereka yang "segitu-gitu"-nya karena mereka tidak menuhankan diri dan yakin ada Yang Mahakuasa di atas segalanya. (Di sisi lain, bukankah kehendak Allah juga mereka itu tidak terjangkau oleh syiar tauhid baik dari Zabur, Taurat, Injil, dan Quran?!) :D Allahua'lam.
kalau dibilang mereka primitif dan belum tersentuh tauhid coba deh kang liat lagi terjemahan ayatnya...ada bunyi nya "siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah". lah berarti orang shabiin juga beriman kepada Allah lho...tapi mereka menyembah bintang dan banyak dewa. aneh kan?
saya pelajari lg deh redaksinya atau saya nya hehehe... ^_^
-Arbi-
Hmm.. bener juga ya.. :10: btw, di sini kebetulan ada yang bahas soal itu juga http://abufurqan.com/2011/04/16/menggugat-pluralisme-1-kesalahan-tafsir-surah-al-baqarah-62/ heheh
menuju tekape...https://lh3.googleusercontent.com/-eMmpb7I5lIs/UHWB8_k211I/AAAAAAAAGKI/fxbsaXFk_s0/s40/juwig-ompong.gif
di artikel tsb disebutkan begini:
"Tentang Shabiin, sebagian ahli tafsir berbeda pendapat, namun semuanya menunjuk pada satu pemahaman bahwa Shabiin adalah penganut ajaran-ajaran terdahulu sebelum kedatangan Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Statusnya pun sama persis dengan Yahudi dan Nashrani."
Shabiin adalah penganut ajaran terdahulu? sama lah ya kyk agamannya abu jahal cs. tapi kan mereka menyembah dewa dan patung disamping juga menyembah Allah.. ini yg jadi masalahnya kang...koq mereka bisa masuk surga tapi abu jahal cs tidak hahaha...
kalo dibilang abu jahal cs tidak beriman kepada Allah, ini tidak benar. mereka beriman lho kepada Allah. tapi yg jadi masalah mereka juga beriman kepada Latta n Uzza. nah ini yg jadi masalah krn syirik jadinya alias men-sekutu-kan Allah dg "dynamic duo" itu. Apalagi shabiin yg dewanya banyak selain itu juga menyembah bintang. hihihi
hihihi bener.. abu jahal cs. juga "beriman" pada Allah ama "dynamic duo" itu.. tapi..tapi..tapi.. mereka 'kan kebagian jatah syiar dari Rasulullah.. dan mereka menolak.. makanya dikasih imbalan :24: abadi.. :3:
jangan lupa..pulangnya bawain gorengan, Bang.. :4:
tapi...orang shabiin beriman kepada Allah kan artinya juga mendapat syiar dong cikgu...emang tau ALLAH dari mana? hmm..mungkin dari bintang2 di langit ya. hihihi https://lh4.googleusercontent.com/-dOZDdGh86UA/UFV7HA2e_iI/AAAAAAAAFhk/twneIK5J_ds/h120/melow.gif
wkwkkwkwk... maksudnya mungkin berarti mereka menyebut Yang TakBernama dengan nama yang lain, tetapi dalam pandangan Allah sudah cukup bisa dimaklumi. Allahua'lam. :^ :D
nah ini dia yang kebetulan ane mo tanya sama kangmux....kalo manggil Allah pake nama lain selain Allah boleh ya? semisal YAHWEH atau ELI gitu? hehehe...kan maksudnya sama (Dia yang Satu)
wkwkwkw, :c: mana boleh begitcyuu, Bang..
Apa sebab?
sebab kita ini bukan shabiin dan kita ini udah kebagian jatah risalah, yaitu risalah Islam via Quran yang diamanatkan ke Nabi Muhammad Saw.
sebab Tuhan sekalian alam di Quran udah nentukan Nama bagi Diri-Nya Sendiri, yaitu dengan kata "ALLAH".
BAHKAN, SEBENARNYA kata "YAHWEH" itu [dan kemungkinnan besar juga kata "ELI"], berdasarkan temuan terakhir, terbukti itu kata sebutan bikin-bikinan manusia. Bukan perintah dari Allah loh.. *tar saya cari dulu referensinya ya.. :D
Ini Bang referensinya.. :16:
http://youtu.be/NqHdVhVGwK8
Bukannya YHWH n ELI itu diambil dari taurat? Bukan yak? :p hihihi...
Posting Komentar