Pernah suatu ketika Rasulullah datang mengunjungi Fatimah. Tak ada Ali saat itu. Beliau bertanya, di mana Ali berada. Fatimah menjawab bahwa Ali berada di masjid. Rasulullah segera mencari menantunya itu. Ali ternyata sedang tidur. Bagian atas pakaiannya tersingkap. Debu mengotori punggungnya. Melihat itu, Rasulullah duduk lalu membersihkan punggung Ali. Beliau berkata, "Duduklah, wahai Abu Turab*. Duduklah."
Rasulullah SAW bergaul dengan semua orang. Baginda menerima hamba, orang buta, dan anak-anak. Baginda bergurau dengan anak kecil, bermain-main dengan mereka, bersenda gurau dengan orang tua. Akan tetapi Baginda tidak berkata kecuali yang benar saja.
Suatu hari seorang perempuan datang kepada beliau lalu berkata,
"Ya Rasulullah! Naikkan saya ke atas unta", katanya.
"Aku akan naikkan engkau ke atas anak unta", kata Rasulullah SAW.
"Ia tidak mampu", kata perempuan itu.
"Tidak, aku akan naikkan engkau ke atas anak unta".
"Ia tidak mampu".
Para sahabat yang berada di situ berkata,
"Bukankah unta itu juga anak unta?"
Datang seorang perempuan lain, dia memberitahu Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, suamiku jatuh sakit. Dia memanggilmu".
"Semoga suamimu yang dalam matanya putih", kata Rasulullah SAW.
Perempuan itu kembali ke rumahnya. Dan dia pun membuka mata suaminya. Suaminya bertanya dengan keheranan, "Kenapa kamu ini?".
"Rasulullah memberitahu bahwa dalam matamu putih", kata istrinya menerangkan. "Bukankah semua mata ada warna putih?" kata suaminya.
Seorang perempuan lain berkata kepada Rasulullah SAW,
"Ya Rasulullah, doakanlah kepada Allah agar aku dimasukkan ke dalam syurga". "Wahai ummi fulan, syurga tidak dimasuki oleh orang tua".
Perempuan itu lalu menangis.
Rasulullah menjelaskan, "Tidakkah kamu membaca firman Allah ini: serta Kami telah menciptakan istri-istri mereka dengan ciptaan istimewa, serta kami jadikan mereka senantiasa perawan (yang tidak pernah disentuh), yang tetap mencintai jodohnya, serta yang sebaya umurnya".
- Celoteh kocak tentang Umar ibnu Khattab r.a.
Jika orang yang paling keras memusuhi Nabi adalah Abu Jahal, maka orang yang paling keras menyiksa kerabatnya-kerabatnya yang masuk Islam adalah Umar ibnu Khattab. Ada sebuah kisah menarik tentang Umar ibn Khattab. Kisah ini terjadi antara Abu Abdillah Amir ibnu Rabi'ah dan istrinya ketika mereka berdua hendak berhijrah ke Habasyah. Waktu itu sang istri menyatakan bahwa ia merasa prihatin dan kasihan kepada Umar.
Amir pun bertanya,"Apakah engkau berharap Umar akan masuk Islam?"
"Ya," jawab istrinya.
Dengan putus asa Amir berkata,"Ia tidak akan masuk Islam sampai keledai-keledai ayahnya masuk Islam pula."
n.b. : Alhamdulillah, postingan ini menandai kesembuhan saya dari post review syndrome. Saya sempat mengalami "demam panggung"; tidak bisa membuat postingan baru setelah Sarang Muxlimo terkena bidik ulasan dari sahabat blogger saya yang baik hati, Mas Khalid Abdullah yang bersemayam di sana, hehehe .
Postingan ini pun sebenarnya adalah permintaan beliau. Hanya doa yang bisa saya lakukan untuk membalas kebaikan Mas Khalid telah "mengiklankan" blog "gaje" (gak jelas) ini. Semoga Allah Swt. melimpahkan karunia tanpa batas atas beliau dan keluarganya. Amin.
By
Published: 2010-11-23T09:55:00+07:00
Canda Sang Nabi
8 komentar:
ternyata disini ada postingan canda rasululloh juga :D
request donk, sesekali posting tentang syirah2 nabawiyah :)
salam kenal :-"
:19:
Rasanya sudah lama sekali bung muxlimo direviewnya blog ini. kok masih kena syndrome juga? :P
oh ini artikelnya diputar lagi ya urutan pubishnya? Soalnya URLnya tertulis tahun 2010. *Makany seperti pernah membaca saya artikel ini. :P
salam kenal katanyah.. :18:
wah, gatau juga kalau ternyata url-nya keputer Mas Khalid.. *ini pasti gara2 kemaren salah edit template :14:
menjadi tua itu pasti, menjadi dewasa itu pilihan, menjadi muwwahid sudah seharusnyalah kita :)
whoa! bagian endingnya... demennnn! :8: :16:
"Menjadi tua itu niscaya; tetap berjiwa muda itu karunia."
Ralat ah...nyang bener tuh giniy....
Menjadi tua itu niscaya; AWET muda itu baruu..karunia.hihihi
Posting Komentar